Logo

Forkot Gresik Bagikan Celana Dalam dan Bakpao Wujud Penolakan Kunker DPRD

Reporter:,Editor:

Senin, 02 September 2019 10:17 UTC

Forkot Gresik Bagikan Celana Dalam dan Bakpao Wujud Penolakan Kunker DPRD

MASIH BARU. Koordinator Forkot Haris Sofwanul Faqih menyerahkan celana dalam kepada salah satu anggota DPRD Gresik, Jumanto sebagai simbol penolakan kunker di ruang rapat pimpinan DPRD Gresik, , Senin 2 September 2019. Foto: Agus Salim.

JATIMNET.COM, Gresik – Puluhan Warga Kabupaten Gresik yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) membawa gerobak dan celana dalam (CD) saat menggelar aksi di depan kantor DPRD.

Aksi ini untuk menolak kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah yang kerap dilakukan anggota DPRD Gresik. Dalam aksinya, Forkot juga menggelar teatrikal yang dibarengi dengan membagikan kue bakpao ke masyarakat serta anggota dewan.

“Kami menilai seringnya kunjungan kerja (kunker) ke luar daerah tidak ada efeknya dan terkesan pelesiran, ini yang kami tolak,” tegas Haris Sofwanul Faqih, selaku koordinator aksi, Senin 2 September 2019.

Haris membeberkan, pihaknya sengaja melakukan aksi di depan kantor legislatif dengan membawa kue bakbao yang dibagikan ke seluruh warga yang melintas di depan gedung DPRD, Jalan Wahid Hasim, Gresik.

BACA JUGA: Praktik Galian Persawahan Benjeng Resahkan Warga, Pemkab Gresik Periksa Izin

“Ini simbol bahwa anggota dewan yang selalu pelesiran dengan dalih kunjungan kerja serta dugaan adanya potongan program Jasmas,” ungkapnya.

Sekitar satu jam menggelar aksi massa, para perwakilan demonstran masuk dengan memberikan kancut atau celana dalam kepada salah satu anggota DPRD, Jumanto.

Jumanto yang merupakan politisi PDI Perjuangan mengatakan jika legislatif akan selalu menerima aspirasi masyarakat. “Akan kami sampaikan ke pimpinan,” singkatnya.

BACA JUGA: Digugat 22 Pemainnya, Persegres Gresik United Terancam Absen Liga 3

Lebih lanjut Jumanto mengatakan, legislatif akan selalu peduli dengan masyarakat. Namun Jumanto berdalih jika Jasmas itu tidak ada, seperti yang dituduhkan para pengunjukrasa.

“Saya ingatkan bahwa Jasmas itu tidak ada, yang ada adalah pokok pikiran (Pokir) DPRD yang tertuang di APBD. Pokir ini sudah melalui musrenbang tingkat desa hingga musrenbang tingkat kabupaten,” imbuh Jumanto.

Forkot membubarkan diri dengan tertib setelah melakukan aksi massa. Sementara aksi dikawal puluhan pihak Kepolisian Polres Gresik dan menjadi tontonan pengendara yang melintas.