Logo

Flu Sepulang dari Bali, Warga Madiun Dirawat di RS Santa Clara

Dikhawatirkan Tertular Virus Corona
Reporter:,Editor:

Jumat, 13 March 2020 14:30 UTC

Flu Sepulang dari Bali, Warga Madiun Dirawat di RS Santa Clara

DARI BALI. RS Santa Clara, Kota Madiun, merawat pasien yang menderita flu dan nyeri punggung sepulang dari Bali, dikhawatirkan tertular virus corona. Foto: Nd. Nugroho

JATIMNET.COM, Madiun - RS Santa Clara, Kota Madiun, merawat seorang pasien yang mengalami flu dan nyeri punggung setelah pulang dari Bali. Selama perawatan, warga Kabupaten Madiun itu sempat mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap dengan masker N95 sebagai antisipasi jika pasien positif terjangkit virus corona.

Humas RS Santa Clara, Fransisca Zuther Sutriana, mengatakan prosedur seperti itu diterapkan karena yang bersangkutan dan istrinya baru pulang dari Bali. Bali rentan penularan virus corona karena interaksi wisatawan dari berbagai negara dan terbukti sudah ada wisatawan asing yang positif terjangkit virus corona dan meninggal dunia di RS Sanglah, Bali.

“Untuk antisipasi dan pemakaian APD agar batuk dan pileknya tidak menular ke perawat,” ujar perempuan yang akrab disapa Sisca ini, Jumat, 13 Maret 2020.

BACA JUGA: Wabah Corona, Polisi Madiun Amankan 40 Box Masker

Selaian pemakaian APD dan masker N95, salah seorang keluarga pasien juga sempat dilarang keluar dari ruangan perawatan. Namun, pemberlakuan itu hanya berlangsung beberapa saat setelah pasien yang bersangkutan masuk RS Santa Clara.

“Sekarang sudah tidak memakai APD dan istri pasien sudah bisa keluar ruangan,” kata Sisca.

Ia menyatakan belum mengetahui hasil diagnosis dokter tentang penyakit yang diderita pasien laki-laki tersebut. Selain flu, pasien juga mengeluhkan nyeri di punggung yang diduga karena kelelahan setelah menempuh perjalanan dari Bali.

BACA JUGA: Waspada Virus Corona, RSUD dr Soedono Madiun Siapkan Ruang Isolasi

Jika hasil pemeriksaan nantinya mengarah ke gejala terinfeksi virus corona, maka pasien akan dirujuk ke RSUD dr Soedono, Madiun, sebagai rumah sakit rujukan terdekat yang telah ditunjuk pemerintah untuk menangani pasien suspect corona.

Sementara itu, istri pasien, S, menyatakan keberatan atas prosedur yang diberlakukan RS Santa Clara dengan mengenakan APD pada suaminya. Menurutnya, hal itu justru membenani psikologi suaminya.

“Ke depan kalau memang ada pasien yang dicuriga (corona) agar diperiksa lebih cermat, tepat, dan enggak ngawur,” ujarnya ditemui di RS Santa Clara.