Kamis, 12 January 2023 23:00 UTC
Kepala Dinas Kesehatan Gresik, dr. Muhibatul Khusnah memukul gong tanda dilauanching nya program “Membuka Lentera Bawean”. Foto/Agus Salim.
JATIMNET.COM, Gresik - Ratusan anak dan lansia di Pulau Bawean, Gresik membutuhkan perbaikan penglihatan, sebab sebagian besar menderita gangguan Katarak dan Pterygium. Sementara anak-anak atau siswa di sana mengalami kelainan refraksi (mata minus, silinder) yang harus segera dikoreksi dengan kacamata.
Fakta itu disampaikan Direktur Operasional & Pelayanan Medis Eyelink Group dr. Uyik Unari, SpM(K) disela-sela Launching Baksos Kesehatan Mata Eyelink Foundation. Hasil pemeriksaan mata gratis Eyelink Foundation (24–30 November 2022) di Bawean, 296 Lansia menderita Katarak, 90 Lansia menderita Pterygium dan 135 siswa dicurigai alami kelainan refraksi.
Menurutnya, masyarakat yang menderita Katarak, Pterygium, dan Kelainan Refraksi diatas tersebut membutuhkan perbaikan penglihatan dengan segera. Bila menderita Katarak & Pterygium maka membutuhkan operasi, dan bila mengalami kelainan refraksi maka segera dikoreksi dengan kacamata yang sesuai ukuran.
"Karena itu, kita akan melakukan Operasi Katarak Gratis, Pterygium, dan kacamata gratis di tahun 2023 ini,” tuturnya saat launching di Hotel Horison, GKB, Kamis 12 Januari 2023.
Akses periksa mata ke daratan yang dinilai sulit, tidak adanya dokter spesialis mata di Bawean menjadi agenda Baksos kesehatan mata secara berkala selama 1 tahun (2023). Ia menyebutkan, skrining atau pemeriksaan mata dasar yang telah dilakukan ini merupakan agenda pembuka dari program “Membuka Lentera Bawean”.
Gagasan Eyelink Foundation diatas didukung berbagai pihak seperti Pemkab Gresik, Natamata Eyewear, Klinik Mata KMU, Perdami Jatim, IDI Gresik, Ika Unair Gresik, Kodim Gresik. Menyikapi hal diatas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dr. Mukhibatul Khusnah mengapresiasi kegiatan sosial yang dilakukan Eyelink Foundation.
“Kegiatan Eyelink Foundation tentu sangat berarti dan tentu membantu tugas kami, apalagi di Bawean belum ada dokter spesialis mata,” ungkapnya usai acara lounching.
Dinas Kesehatan Gresik berharap program atau kegiatan diatas bisa terus berkelanjutan, sehingga kasus katarak dan pterygium di Gresik bisa tertangani dengan baik.
Senada Direktur Eyelink Group M. Rusli menjelaskan, kegiatan sosial ini fokus dalam pemberantasan kebutaan karena gangguan penglihatan dalam kurun waktu satu tahun ke depan (2023).
Selain operasi katarak gratis, kita juga berikan operasi pterygium gratis dan kacamata gratis bagi siswa sekolah, sebab saat ini alat bantu penglihatan yang sesuai adalah kacamata. Rusli berharap, semakin banyak masyarakat yang terbebas dari kebutaan akibat gangguan refraksi dengan lebih cepat.
