Logo

Empat Kontainer Tuna Kaleng Diekspor ke Kanada, Dilepas Menteri Kelautan

Reporter:,Editor:

Senin, 30 September 2024 05:13 UTC

Empat Kontainer Tuna Kaleng Diekspor ke Kanada, Dilepas Menteri Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Terenggono (keempat dari kanan) melepas ekspor sarden ikan tuna produksi PT Pasific Masami Indonesia, Banyuwangi, ke Kanada, Senin, 30 September 2024. Foto: Hermawan

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Produk ikan tuna kaleng dari Kabupaten Banyuwangi kembali menembus pasar ekspor. Sebanyak empat kontainer ikan tuna kaleng dengan nilai kontrak sebesar US$10 juta diberangkatkan dari Banyuwangi menuju Kanada.

Pelepasan ekspor tersebut dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono di kawasan pabrik PT Pasific Masami Indonesia, Banyuwangi, Senin, 30 September 2024. Sebelumnya, produk yang sama telah rutin diekspor ke pasar Eropa, Afrika, dan Asia. 

Produk ikan tuna kaleng tersebut diproduksi PT. Pasific Masami Indonesia, perusahaan olahan makanan laut yang berlokasi di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.  PT. Pasific Masami Indonesia merupakan anak perusahaan PT. Pacific Harvest Group yang berpusat di Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Turut hadir pada pelepasan ekspor tersebut antara lain Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah, Komdandan Pangakalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz, dan jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.

BACA: Banyuwangi Jadi Tempat Bahan Baku Coklat Ekspor Mencanegara, Ini Kata Ipuk

Wahyu mengatakan ekspor produk tuna kaleng merupakan salah satu keberhasilan industri hilir.

“Hilirisasi menjadi cara agar kita tidak hanya menjual raw material (bahan mentah), namun juga produk hilirnya. Sehingga bisa menggerakkan perekonomian karena ada nilai tambahnya,” katanya.

Dia menegaskan akan terus mendukung hilirisasi industri yang menurutnya mampu memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat. Kementerian KP akan melakukan pembenahan pada sektor hulu. Tujuannya, agar industri hilir tetap berkelanjutan.

Pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah skema, di antaranya melalui kegiatan budidaya ikan untuk menjaga ketersediaan populasi ikan yang menjadi bahan bahan baku industri ikan kaleng.

“Kita sudah cari potensi yang dekat dengan Banyuwangi yang bagus untuk budidaya tuna. Kita juga temukan di beberapa tempat lainnya. Ini sedang kita rancang untuk kita uji coba. Jika berhasil, nanti akan kita lepas ke masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik PT. Pasific Masami Indonesia sekaligus Direktur Pemasaran PT Pacific Harvest, Sherly Kho, mengatakan ekspor tuna kaleng ke Kanada hari ini untuk memenuhi kontrak senilai US$10 juta selama enam bulan ke depan.

BACA: Gabungan Eksportir Jatim Jajaki Peluang Ekspor UMKM Banyuwangi

“Kanada adalah pasar ekspor terbaru kami. Sebelumnya, kami juga mengekspor ke berbagai negara di Asia, Afrika, dan Eropa,” kata dia.

PT. Pacific Harvest sudah melakukan ekspor ke 100 negara rata-rata 100-200 kontainer per bulan berupa ikan tuna kaleng maupun ikan sarden kaleng.

“Dengan dukungan pemerintah, kami optimis bisa menambah jumlah produksi. Tahun depan kami targetkan bisa menambah kapasitas ekspor hingga 300 kontainer per bulan,” ujarnya.  

Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah mengatakan pelaksanaan ekspor kali ini sangat berarti bagi daerah karena turut menggerakkan perekonomian Banyuwangi. Diketahui, perusahaan ini banyak menyerap tenaga kerja yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga di sekitar lokasi.

Sedikitnya ada 8.000 tenaga kerja di perusahaan tersebut yang bekerja di pabrik Muncar maupun Kalipuro.

“Dengan adanya kegiatan ekspor ini akan menggerakkan perekonomian warga Banyuwangi,” ujar Sugirah.