Logo

Elevasi Air Rumah Pompa di Surabaya Naik, Camat Harus Segera Koordinasi

Reporter:,Editor:

Selasa, 11 January 2022 23:00 UTC

Elevasi Air Rumah Pompa di Surabaya Naik, Camat Harus Segera Koordinasi

Sejumlah petugas di rumah pompa air saat melakukan pengecekan, Selasa 11 Januari 2022. Foto: Diskominfo Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sidak ke empat titik rumah pompa di kawasan Surabaya Selatan dan Timur pada Selasa 11 Januari 2022. Rumah pompa itu diantaranya ada di Gunungsari II, Jambangan Baru, Wonorejo II dan Medayu Hilir.

Di rumah pompa Gunungsari II, dia menerima laporan adanya genangan air. “Ada laporan dari camat, di kawasan Marinir Gunungsari ada kiriman air turun dari Golden City (Goci). Itu besar debit airnya dan salurannya nggak nampung, maka kita tarik menggunakan mobil PMK. Alhamdulillah sudah kering,” kata Eri, Selasa 11 Januari 2022.

Ia menjelaskan jika elevasi air paling aman itu nol. Jika elevasi naik ke 50 meter atau batas maksimal 150 meter, camat harus berkoordinasi dengan PMK dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya.

Baca Juga: Rumah Pompa Petekan Rampung dan Sudah Bisa Difungsikan untuk Cegah Banjir

Seperti yang terjadi di Jalan Dharmawangsa dan Jalan Panglima Sudirman kemarin misalnya. Di dua lokasi itu terjadi genangan lantaran masih menggunakan sistem gravitasi. Oleh karena itu, ketika terjadi genangan air harus mengerahkan mobil PMK untuk menarik air.

Saat ini Pemkot Surabaya memiliki 60 rumah pompa, dan dalam waktu dekat akan ditambah tiga rumah pompa baru di kawasan Dharmawangsa, Wiyung dan Wonorejo. Nah meskipun sudah ada rumah pompa, itu tidak akan bisa menampung. Oleh sebab itu, jalan satu-satunya air harus dibuang ke berbagai arah.

“Sementara ini kita pantau dan membuang aliran. Meskipun ada rumah pompa tidak mungkin nampung dia (rumah pompa), 60 itu kan ada beberapa yang masih menggunakan gravitasi. Yang masih menggunakan gravitasi, nanti ditambah pompa, nggak kuat kalau pakai gravitasi saja,” ia memaparkan.