Senin, 30 September 2019 09:21 UTC
SERBA MERAH. IMM mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusut penembakan dua mahasiswa UHO saat menggelar aksi di depan Mapolda Jatim, Senin 30 September 2019. Foto: M.Khaesar Glewo.
JATIMNET.COM, Surabaya – Sejumlah elemen Muhammadiyah yang terdiri atas Angkatan Muda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan pelajar Muhammadiyah menggelar aksi massa di depan Mapolda Jatim, Senin 30 September 2019.
Dalam tuntutan itu, IMM dan AMM mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnivian menuntaskan penembakan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Immawan Randi (21) dan Muh Yusuf Kardawi (19). Keduanya tewas saat ikut menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara pada Kamis 26 September 2019.
“Saya minta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap penembak dua mahasiswa Universitas Halu Oleo yang ditembak mati saat demo,” kata Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jatim, Andreas Susanto.
BACA JUGA: DPRD Situbondo Dukung Aspirasi Mahasiswa Tolak RUU KUHP
Dalam aksi massa itu Andreas meminta Jenderal Tito Karnavian mundur sebagai kapolri apabila tidak bisa mengungkap pelaku penembakan dua mahasiswa tersebut. Selain itu, IMM juga minta dilibatkan dalam proses investigasi tewasnya mahasiswa UHO.
“Proses investigasi juga melibatkan IMM, AMM, dan pihak keluarga. Tapi sampai hari ini belum ada hasil,” ujarnya.
BACA JUGA: Immawan Randy Meninggal, Mahasiswa Probolinggo Salat Gaib di Depan Mapolresta
Dalam aksi di depan Mapolda Jatim itu, massa yang terdiri atas IMM, AMM, Aisyah, pelajar Muhammadiyah, dan PMII itu tidak hanya meminta Polri memberi sanksi kepada penembak Randi. Namun juga menolak sejumlah RUU bermasalah.
Mereka juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk aktif memberikan respon terhadap tindakan represif aparat kepolisian kepada aktivis. Selain menggelar aksi, ratusan massa bersama polisi juga menggelar salat ghaib untuk mengenang Immawan Randi dan Muh Yusuf Kardawi.
