Rabu, 08 July 2020 04:00 UTC
Ilustrasi. Foto: tabloidsinartani.com
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur, Mochammad Gunawan Saleh menyebut ekspor komoditas udang dari Jawa Timur tidak terpengaruh Covid-19. Justru dalam beberapa bulan terakhir semakin meningkat.
Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, ekspor udang mulai Januari hingga Mei tercatat sebesar 3,64 ribu kilogram dengan nilai ekspor USD 363,37 juta. "India yang mengalami lockdown di masa pandemi Covid-19. Menjadikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia, sekarang eksportir malah mencari udang," kata Gunawan, Selasa 7 Juli 2020.
India menjadi salah satu eksportir terbesar udang dunia. Justru pandemi membalikkan situasi tersebut. Banyak eksportir yang mencari alternatif bahan baku udang. Di satu sisi, kondisi tersebut menguntungkan masyarakat. "Petambak yang dulunya khawatir rugi saat pandemi ternyata malah untung," ia menerangkan.
BACA JUGA: UMKM Harus Lebih Berani Lakukan Ekspor
Pandemi Covid-19, diakuinya memang berdampak pada perikanan tangkap dan ekspor ikan. Hanya saja menurutnya pengaruhnya tidak terlalu signifikan. “Memang awal-awal adanya Covid-19 terjadi penurunan harga ikan, tapi tidak sampai membuat rugi dan sekarang sudah normal kembali. Indikasinya, ikan-ikan yang ada di pelabuhan selalu habis tiap hari," ia mengungkapkan.
Pun demikian, Gunawan tak menampik terjadi penurunan ekspor pada ikan-ikan tertentu seperti tuna. Menurutnya hal ini karena ada sejumlah negara yang memberlakukan lockdown akibat pandemi Covid-19. "Memang ada penurunan sedikit tapi tetap diterima oleh pabrikan. Karena untuk ikan tuna baru aja musim. Sebelumnya tidak ada, di coldstorage masih ada," terangnya
Gunawan menyebut Januari-Maret tuna 19,37 ribu kilogram dengan nilai ekspor 425,97 juta USD. "Negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah China, United States, Japan, USA dan Thailand," tandasnya.
