Logo

Dukung Distribusi Logistik, Jalur Kereta Stasiun-Pelabuhan Probolinggo Diusulkan Kembali Diaktifkan 

Reporter:,Editor:

Kamis, 26 June 2025 06:00 UTC

Dukung Distribusi Logistik, Jalur Kereta Stasiun-Pelabuhan Probolinggo Diusulkan Kembali Diaktifkan 

REAKTIVASI JALUR. Jalur kereta api dari Stasiun Probolinggo ke Pelabuhan Probolinggo diusulkan akan adiaktifkan lagi. Tampak Stasiun Probolinggo di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: Zulafif

JATIMNET.COM, Probolinggo – Pemerintah Kota Probolinggo bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember sedang mengkaji serius reaktivasi jalur kereta api sepanjang 1,6 kilometer yang menghubungkan Stasiun Kota Probolinggo dengan Pelabuhan Probolinggo.  

Inisiatif ini muncul pasca diselenggarakannya Focus Group Discussion (FGD) di Surabaya, Selasa, 24 Juni 2025, sebagai upaya optimalisasi aset KAI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.  

Wali Kota Probolinggo Aminuddin menyatakan reaktivasi jalur ini merupakan langkah strategis, terutama dalam menyambut rencana pengoperasian Pelabuhan Probolinggo sebagai hub ekspor-impor.  

"Keberadaan jalur kereta ini akan menjadi tulang punggung distribusi logistik, sehingga efisiensi waktu dan biaya dapat tercapai," kata Aminuddin.  

BACA: Sembilan Pos Jaga Perlintasan Kereta Api di Probolinggo Mulai Beroperasi

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Dinas Perhubungan Kota Probolinggo telah menyiapkan langkah sistematis. Kepala Dinas Perhubungan Kota Probolinggo Agus Efendi mengungkapkan tahap awal meliputi inventarisasi aset dan kajian kelayakan.  

"Kami menargetkan terciptanya integrasi transportasi multimodal berbasis rel, guna mendukung mobilitas barang dan penumpang," kata Agus, Kamis, 26 Juni 2025.  

Dukungan penuh juga disampaikan PT KAI Daop 9 Jember. Manajer Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro menegaskan pihaknya siap melakukan pendataan teknis dan kajian mendalam terkait kondisi jalur eksisting.  

"Reaktivasi jalur ini sejalan dengan visi KAI dalam memperkuat konektivitas logistik nasional. Probolinggo berpotensi menjadi contoh integrasi transportasi yang efektif," ujar Cahyo.  

Jalur kereta tersebut sebelumnya merupakan bagian dari jaringan transportasi era kolonial yang sempat nonaktif. Namun, posisinya yang hanya berjarak 1,6 kilometer dinilai sangat ideal untuk dioptimalkan kembali.  

BACA: Tiga Perlintasan Kereta Api di Probolinggo Dipasangi Palang Pintu

Lebih dari itu, proyek ini mencerminkan komitmen multisektoral dalam membangun infrastruktur berkelanjutan. KAI menekankan dukungan terhadap program pemerintah daerah merupakan bagian dari tanggung jawab korporasi dalam mendorong pembangunan berbasis rel.  

"Reaktivasi ini tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga menjadi langkah strategis menuju sistem logistik rendah emisi," kata Cahyo.  

Koordinasi intensif antara KAI, Pemkot Probolinggo, dan stakeholder terkait akan terus dilakukan guna memastikan proses perencanaan berjalan sesuai target. Dengan demikian, reaktivasi jalur ini diharapkan dapat terealisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.