Logo

Dua Petani Situbondo Tersambar Petir, Satu Tewas dan Satu Kritis

Reporter:,Editor:

Kamis, 25 November 2021 09:40 UTC

Dua Petani Situbondo Tersambar Petir, Satu Tewas dan Satu Kritis

TERSAMBAR PETIR. Salah satu petani yang kritis setelah tersambar petir dan dirawat di RSUD Abdoer Rahem, Situbondo, Kamis, 25 November 2021. Foto: Hozaini

JATIMNET. COM, Situbondo – Dua orang petani tersambar petir saat memupuk padi di sawah dekat Pabrik Gula (PG) Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Kamis, 25 November 2021. Satu korban meninggal dunia di lokasi, sedangkan satu korban lagi kritis dan masih menjalani observasi di ruang instalasi gawat darurat RSUD Abdoer Rahem Situbondo.

Korban meninggal bernama Muhammad Budiyadi, 46 tahun. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka pada bagian dada serta mengeluarkan darah pada bagian telinga sebelah kiri, dan lengan baju yang dikenakan sobek bekas terbakar. Sedangkan korban selamat adalah Asmojo, 60 tahun. Informasi terakhir detak jantung korban mulai normal namun masih dalam tahap observasi tim medis. 

“Keduanya sama-sama warga Dusun Barat Kebun, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan. Mereka baru sekitar 30 menit di sawah katanya mau memupuk tanaman, tadi berangkatnya sekitar pukul 12. 30 dan sekitar pukul 13. 00 mulai turun hujan disertai petir,” kata MUji, seorang petani saksi mata yang melihat kejadian saat korban tersambar petir. 

BACA JUGA: Asyik Bermain Gawai, Bocah 12 Tahun di Mojokerto Disambar Petir

Menurut Muji, kedua korban ambruk dan tak sadar begitu tubuhnya disambar petir. Melihat korban tergeletak di tanah, Muji mengaku meminta pertolongan warga untuk membantu mengevakuasi kedua korban dari tengah sawah ke tepi jalan. Saat kondisinya dicek, korban Muhammad Budiyadi sudah tak bernyawa. Sedangkan detak jantung rekannya masih berdenyut dan langsung dibawa ke RSUD Abdoer Rahem. 

“Korban meninggal langsung dibawa ke rumah duka. Untuk memastikan kondisinya meninggal atau tidak sempat didatangkan dokter dari Puskesmas Panarukan untuk memeriksa korban dan dinyatakan korban sudah meninggal,” kata Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Zainul Arifin. 

BACA JUGA: Nyulam Padi di Sawah, Kakek Usia 56 Tahun Meninggal Tersambar Petir

Menurut Zainul, kejadian yang menimpa kedua petani ini harus menjadi perhatian bagi petani yang lain. Setidaknya, harus selalu waspada saat turun hujan karena berada di ruangan terbuka sangat rentan disambar petir. 

“Sekarang memang musim tanam dan banyak petani berada di sawah mulai dari menanam atau memupuk padi. Jadi, kami hanya bisa mengimbau agar selalu waspada di musim penghujan dan jaga keselamatan diri masing-masing,” ujarnya.