Senin, 29 July 2019 04:38 UTC
Ilustrasi: Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Pekanbaru – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan dua harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang diberi nama Bonita dan Atan Bintang sudah siap untuk dilepasliarkan ke habitat mereka di Provinsi Riau.
Dalam keterangan resminya, KLHK bersama Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya-Yayasan ARSARI Djojohadikusumo (PR-HSD Yayasan ARSARI) telah melakukan serangkaian proses penyelamatan harimau hingga siap dilepasliarkan kembali.
“Pelestarian satwa dapat berhasil apabila semua pihak bekerja bersama. Data dari PVA harimau sumatera menunjukkan populasi harimau sumatera di habitat alaminya tersisa 603 individu, dan tersebar di 23 kantong habitat,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno, Senin 29 Juli 2019.
Harimau sumatera betina bernama Bonita diselamatkan dari areal kebun PT TH Indo Plantations Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir pada 3 Januari 2018. Sedangkan pejantan bernama Atan Bintan dievakuasi dari pemukiman warga pada 18 November 2018 di Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir.
BACA JUGA: Tingkah Menggemaskan Tiga Anak Harimau Benggala Menunggu Khofifah
Secara total, dengan pelepasliaran sepasang harimau itu menambah jumlah harimau rehabilitasi dari PR-HSD, yang akan dilepasliarkan ke habitat alaminya menjadi empat individu. Bonita dan Atan Bintang akan dibawa dalam perjalanan menempuh jalur darat menuju kawasan konservasi di Provinsi Riau untuk kembali ke habitatnya.
“Upaya perlindungan menjadi penting untuk dilakukan semua pihak seperti pengelola konsesi, pemerintah daerah, masyarakat adat dan juga LSM. Kita harapkan mulai saat ini, satwa liar dilindungi, termasuk harimau sumatera di luar kawasan konservasi dapat terlindungi,” katanya.
Hashim Djojohadikusumo, penggagas dan pendiri PR-HSD, menjelaskan pihaknya berkomitmen terus membantu pemerintah melestarikan dan menambah jumlah populasi harimau sumatera.
Sejak diresmikan Menteri LHK pada 29 Juli 2017, PR-HSD telah melakukan rehabilitasi terhadap enam harimau yang kemudian dilepasliarkan ke habitatnya.
BACA JUGA: Populasi Harimau Sumatera Tinggal Ratusan Ekor
“Saat ini kami masih merawat satu harimau sumatera yang baru saja diselamatkan dari Padang Lawas, Sumatera Utara. Harimau sumatera merupakan simbol kelestarian ekosistem dan keberadaannya hanya dimungkinkan jika hutan dan lingkungan sebagai habitat masih terjaga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Suharyono menjelaskan timnya dan mitra telah melakukan kajian untuk calon lokasi pelepasliaran harimau sumatera tersebut.
“Kami mempertimbangkan lokasi pelepasliaran yang jauh dari pemukiman dan masyarakat, ketersediaan mangsa yang cukup, serta ancaman yang rendah. Pelepasliaran harimau sumatera di Riau diharapkan bisa mengembalikan populasinya,” kata dia. (ant)