Dua Desa di Mojokerto Sulit Dapat Air Bersih, PDAM Sebut Kebocoran Pipa

Dini

Reporter

Dini

Selasa, 21 September 2021 - 13:00

dua-desa-di-mojokerto-sulit-dapat-air-bersih-pdam-sebut-kebocoran-pipa

AIR: Salah satu petugas PDAM di Dusun Durung, Desa Banyulegi, Kacamatan Dawarblandong mengecek kondisi air mengalir di tapping, Selasa 21 September 2021. Foto : Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Sejumlah warga dua desa yakni Desa Banyulegi dan Desa Gunungan di Kecamatan Dawarblandong mengalami kesulitan air bersih. Hal ini lantaran aliran PDAM Mojokerto tak berjalan lancar selama tiga bulan ini.

Satu diantara warga yang menjadi pelanggan mengiyakan, kalau saat ini kesulitan mendapatkan air bersih dari aliran PDAM di desanya selama tiga bulan terakhir ini. "Iya sudah dari tiga bulan lalu. Air PDAM nya kecil sekali keluarnya. Sejari kelingking ini," kata Yuni, warga Dusun/Desa Banyulegi, Selasa, 21 September 2021.

Yuni mengungkapkan, kesulitan air bersih yang dialami itu terjadi sejak bulan bulan Juli 2021. Terutama di malam hari, air justru sering tidak keluar, bahkan kalau keluar harus sedikit dan tidak begitu lancar. Sehingga untuk mengisi atau menampung tandon air, dirinyaharus rela bangun di tengah malam untuk menampung air dari malam hingga dini pukul 01.00 WIB, bahkan sampai Subuh.

Tidak hanya itu, ibu rumah tangga ini untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci baju, dan piring kotor satu jam setelah air PDAM yang ditampung sekitar pukul 02.00 WIB. "Jadi sambil ngantuk-ngantuk cuci baju. Mau gimana lagi, air keluarnya tengah malam pas jam orang tidur," dia membeberkan.

Baca Juga: Satu Dua Desa di Mojokerto Tidak Teraliri Air PDAM, Warga 'Teriak' Minta Pasokan Air Bersih

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih selama tiga bulan itu, dirinya dan tiga orang penghuni rumah lainnya. Harus rela membeli air bersih dari penjual air keliling dengan nominal satu galon Rp 5 ribu. "Sehari jadi beli tambahan air, dua sampai tiga galon dari penjual air keliling. Satu galon harganya Rp 5 ribu, buat masak dan minum," tuturnya.

Terpisah, Direktur Utama PDAM Kabupaten Mojokerto Fayakun Hidayat saat dikonfirmasi mengamini aliran PDAM kecil dan terjadi hanya pada malam hari di wilayah Kecamatan Dawarblandong. Namun, hal itu terjadi tidak di semua wilayah Desa Banyulegi maupun Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong. "Hanya wilayah tertentu yang mengalami aliran kecil air PDAM," ucap Fayakun.

Fayakun menyebutkan gangguan pelayanan ini tak lain adanya kebocoran disejumlah aliran pipa Dusun Durung, Desa Banyulegi sejak dua pekan terakhir. Hingga menyebabkan air mengalir tidak normal, dan tidak merata di desa tersebut. "Dan tidak semuanya di Banyulegi tidak mengalir air PDAM nya selama tiga bulan. Hanya tertentu saja, yang laporan masuk Pak Romi. Tadi siang sudah mengalir," katanya.

"Yang dibeberapa daerah Banyulegi tetap mengalir kalau siang. Tapi yang agak tinggi, siang gak bisa. Karena banyak yang makai. Ditambah kebocoran belum ketemu juga, akhirnya malam saja ketika warga banyak yang gak pakai, jadi bisa sampai ke atas," dia menjelaskan.

Baca Juga: Desa di Probolinggo Mulai Kekuragan Air Bersih

Dirinya menambahkan kondisi aliran air ke warga di Dusun Durung kecil tak hanya karena terjadi banyak kebocoran di aliran PDAM. Melainkan, adanya kebocoran di operator air bersih di wilayah utara sungai yang dikelola PDAB Jatim spam regional. "PDAB Jatim yang di Losari juga mengaliri PDAM Mojokerto, Gresik, dan Lamongan. Di sana juga ada kebocoran, kita juga melapor ke sana menunggu perbaikan juga. Belum lagi bocoran yang di kita (PDAM)," ucap.

Sementara, keluhan sejumlah warga di Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong yang aliran PDAM tiba-tiba berhenti mengalir. Fayakun menjelaskan, pihaknya siang tadi sempat melakukan penyambungan pipa (tapping) di perempatan Dawarblandong untuk membantu warga di Desa Banyulegi bisa kembali mendapatkan aliran secara normal.

Hanya saja, tapping tersebut malah membuat Desa Gunungsari tak bisa mengalir normal. "Ini ditapping di perepatan Dawar, dimasukan ke sana (Desa Banyulegi). Ternyata yang Gunungsari gak keluar," ujarnya.

Sehingga pihaknya, masih melakukan alternatif lain agar sejumlah warga bisa kembali mendapatkan aliran normal air bersih PDAM. Lantaran, warga di wilayah Dawarblandong sebelum PDAM masuk lebih mengandalkan tadah hujan. "Jadi dicari alternatif lain, dengan cara menambah debit ke PDAB yang di Losari. Besok langsung kita eksekusi dan kelapangan," katanya.

Pihaknya menjanjikan jika air tak mengalir normal selama satu pekan ini, warga yang terdampak akan dibebaskan pembayaran PDAM direkening bulan Agustus 2021. "Saya gak enak juga. Saya juga minta bantuan PDAB juga, tiap hari akan kita kirim dua truk tangki air buat warga yang terdampak," Fayakun memungkasi.

Baca Juga