DPRD Surabaya Soroti Pembangunan SPBU Dekat Obyek Vital

Khoirotul Lathifiyah

Senin, 7 Oktober 2019 - 12:57

dprd-surabaya-soroti-pembangunan-spbu-dekat-obyek-vital

Komisi A DPRD Surabaya melakukan sidak ke SPBU milik PT AKR di samping Gedung RRI, Jalan Pemuda, Senin 7 Oktober 2019. Foto: Khoirotul Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Komisi A DPRD Surabaya mengkritik pemberian izin oleh pemerintah kota dalam pembangunan SPBU yang berdekatan dengan obyek vital nasional. Pasalnya SPBU itu dibangun dan berdekatan dengan beberapa gedung milik negara, seperti Grahadi, DPRD Surabaya, dan RRI.

“SPBU ini kan dekat dengan obyek vital nasional, kami khawatir ketika ada dmo malah timbul kericuhan,” kata Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Krisna Ayu Pertiwi saat sidak di SPBU BP-AKR di Jalan Pemuda, Senin 7 Oktober 2019.

Menurutnya kawasan gedung tersebut sering dibuat aksi oleh seluruh elemen masyarakat. Ketika terjadi kericuhan, dikhawatirkan terjadi kerusuhan atau lemparan benda-benda yang dapat memicu ledakan dan kebakaran.

BACA JUGA: SPBU Mini di Ponorogo Terbakar, Pemilik Terluka

 

“Itu sangat membahayakan. Kalau sudah terjadi (ledakan) kami yang akan disalahkan pemerintah pusat,” kata dia.

Terkait mekanisme aturan, Ayu mengaku seluruh izin dan amdal sudah dikantongi dan lengkap. Politikus Partai Golkar itu akan mendalami izin pembangunan SPBU dengan memanggil pemkot dan pihak kontraktor secepat mungkin.

Sementara itu, Anggota Komisi A, Arief Fathoni menyampaikan persoalan SPBU yang letaknya berada dekat dengan obyek vital. Dia menilai SPBU ini juga akan membuat kemacetan baru di Jalan Pemuda.

BACA JUGA: Mobil Pikap Terbakar Dekat SPBU di Blitar

“Kendaraan kalau mau masuk ke SPBU langsung menikung, begitu juga dengan keluarnya mengambil separuh jalan untuk kembali beraktivitas. Ini bisa menimbulkan kemacetan,” kata dia.

Oleh sebab itu, Toni sapaan akrabnya, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya meninjau kembali izin amdal dan lalin. Jika Dishub Surabaya tidak segera melakukan peninjuan, maka akan menimbulkan kemacetan baru di kawasan tengah kota.

“Bagi saya ini anomali. Di saat wali kota masif membangun dan mempercantik trotoar, namun di sisi lain ada dinas-dinas memberi izin yang sifatnya sangat kontradiktif dengan apa yang dikehendaki dengan ibu wali kota,” ungkapnya.

Baca Juga