Jumat, 31 January 2025 07:40 UTC
Rapat dengar pendapat DPRD dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: Dini
JATIMNET.COM, Mojokerto – DPRD Kota Mojokerto menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto terkait musibah dalam outing class yang menyebabkan empat siswa SMPN 7 Kota Mojokerto tewas tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, 28 Januari 2025.
Menurut Ketua DPRD Kota Mojokerto Ery Purwati, outing class yang dilakukan lembaga pendidikan se-Kota Mojokerto harus dievaluasi.
Dewan memberikan rekomendasi outing class ditangguhkan. Hal itu berlaku pada outing class tujuan luar Kota Mojokerto.
Anggota legislatif juga meminta Pemkot Mojokerto memberikan pendampingan trauma healing kepada keluarga korban utamanya pendampingan khusus pada orangtua siswa yang meninggal dunia akibat terseret ombak pantai selatan tersebut.
"Minta pendampingan penuh kepada para orangtua korban dengan memberikan trauma healing," ujarnya.
BACA: Dewan Pendidikan Jatim: Outing Class Perlu Pengawasan dan Melibatkan Tenaga Profesional
Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo mengatakan kegiatan outing class ini bagian dari kurikulum sekolah yang harus dilaksanakan di lingkungan pendidikan.
Ada dalam bagian kurikulum Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) mencakup berbagai metode pembelajaran, termasuk kegiatan multiclass.
"Bagian dari kurikulum P5 di mana kurikulum P5 ini merupakan program dari pusat yang harus dilaksanakan pembelajarannya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya untuk jenjang TK, SD, dan SMP. Nah, di dalamnya itu ada kegiatan multiclass. Di situ ada kurikulum in class dan out class,” ujarnya saat RDP bersama DPRD Kota Mojokerto, Jumat, 31 Januari 2025.
Ruby membeberkan kegiatan outing class memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa di luar lingkungan sekolah dan sebagai pelengkap pembelajaran di dalam kelas.
"Out class ini memang metode pembelajaran di luar kelas yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa, di samping kemampuan di dalam kelas, di luar sekolah itu dikembangkan kemampuan dan keterampilan siswa,” katanya.
Ruby menegaskan bahwa pembelajaran di luar sekolah ini tetap harus menyesuaikan kebutuhan sekolah.
“Kegiatan ini memang merupakan kurikulum sehingga kita tidak bisa menghilangkan kegiatan outing class ini. Tapi memang aktivitas ini menyesuaikan dengan kebutuhan, dilaksanakan oleh masing-masing guru dan sekolah,” katanya.
BACA: Keluarga Siswa SMPN 7 Mojokerto Korban Tenggelam di Pantai Drini Gunungkidul Lapor Polisi
Menurutnya, outing class memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan siswa di luar lingkungan sekolah sebagai pelengkap pembelajaran di dalam kelas.
Menanggapi kegiatan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto, Ruby menyebutkan bahwa pihak dinas telah menerima pemberitahuan sebelumnya. Hanya saja, pihaknya belum sempat memberikan pengarahan lebih lanjut karena libur panjang.
“Outing class SMPN 7 ini sebelumnya sudah ada pemberitahuan kepada kami hari Jumat, 24 Januari 2025. Telah kami terima, setelah itu khan libur panjang, sehingga kami belum bisa memberikan pengarahan kepada pihak sekolah secara keseluruhan apa-apa saja yang perlu ditekankan,” ujarnya.
BACA: Sebelum Tenggelam di Pantai Drini, 13 Siswa SMPN 7 Mojokerto Keluar dari Rombongan
Sementara itu, Pj Walikota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro mengklaim kecelakaan laut bermula dari 13 siswa yang keluar dari rombongan setiba di sekitar Pantai Drini saat subuh.
"Hanya 13 siswa yang keluar dari rombongan dan ini terkonfirmasi juga Kapolres Gunungkidul menyampaikan karena ada komunikasi dengan Kapolres Mojokerto Kota," kata Ali saat konferensi pers, Kamis, 30 Januari 2025.
Pihak sekolah bahkan mengaku sudah memberikan pengumuman terkait larangan mendekat bibir pantai ke 257 siswa yang terdiri dari kelas 7 dan 8.
"Peringatan sudah dilakukan dan para pendamping melindungi para siswa sudah dilakukan. Tapi yang namanya siswa di usia yang masih belasan, tentu ketemu air inginnya bermain," kata Mas Pj, sapaan akrabnya.