Rabu, 03 March 2021 02:00 UTC
Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan. Foto DPR RI
JATIMNET.COM, Surabaya - Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menginginkan kebijakan di sektor pertanian betul-betul dapat memberdayakan petani lokal guna menstabilkan dan mengatasi lonjakan harga cabai di berbagai daerah.
Menurut Johan, selama ini pola produksi cabai sangat tidak beraturan. Untuk itu, ia mengusulkan perlu adanya pola produksi dan stabilisasi harga cabai. Terlebih, menjelang momen puasa dan lebaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
"Pemerintah harus memberdayakan petani lokal untuk mengatur manajemen produksi agar tidak terjadi fluktuasi produksi dan harga bisa lebih stabil. Pemerintah lebih serius mengembangkan cabai menjadi komoditas unggulan nasional yang memiliki daya adaptasi dan nilai ekonomi tinggi," ujar Johan, dalam siaran pers di laman resmi DPR RI, Selasa 2 Maret 2021.
Baca Juga: Harga Cabai Bikin Pedas, AACI: Luas Tanam Cabai Rawit Menyusut Selama Desember 2020
Politisi Fraksi PKS ini mengungkapkan kebutuhan cabai untuk kota-kota besar sekitar 800.000 ton per tahun atau sekitar 66.000 ton per bulannya. Selain itu, karena cabai banyak digunakan dalam skala industri makanan dan minuman, maka dari itu kebutuhannya terus meningkat dan harganya menjadi fluktuatif.
“Fenomena fluktuasi harga cabai selalu terjadi setiap tahun sehingga harus memahami sifat unik dari komoditas cabai. Seperti mudah rusak, produksi bersifat musiman namun permintaan dalam keadaan segar dan dikonsumsi sepanjang tahun. Maka, peran pemerintah menjadi sangat penting dalam tata kelola komoditas ini supaya harganya bisa stabil sepanjang tahun," pungkasnya.
