Logo

DP3AK Jatim Dorong Pesantren yang Ramah Anak

Reporter:

Jumat, 15 July 2022 01:00 UTC

DP3AK Jatim Dorong Pesantren yang Ramah Anak

Ilustrasi / Medcom.id

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus mendorong pesantren yang ramah anak. Ini untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, meningkatkan prestasi dan membentuk karakter baik bagi anak.

“Penuh dengan nilai akhlaqul karimah,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim, Restu Novi Widiani dikutip dari laman resmi Kominfo Provinsi Jawa Timur, Jumat, 15 Juli 2022.

Menurut dia, pembentukan pesantren ramah anak diperlukan untuk menjamin ketenangan para santri maupun santriwati ketika menimba ilmu. Selain itu, lebih menenangkan para wali santri yang sudah memasrahkan pendidikan anak kepada pihak pesantren.

BACA JUGA : DPRD Jatim Minta Orang Tua Tak Perlu Khawatir Pondokkan Anaknya

Apalagi, kasus kekerasan termasuk kekerasan seksual sudah berungkali terjadi di lembaga pendidikan ini. “Saya berharap kepada pondok pesantren, sering-seringlah melakukan pengawasan kepada para pengasuh santri. Sebab, kekerasan itu mayoritas dilakukan oleh orang terdekat,”ujar Novi.  

Untuk menerapkan pesantren ramah anak, ia melanjutkan, membutuhkan kerjasama para pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan perlindungan anak. Salah satu upaya yang bisa dilakan dengan membentuk dan menguatkan peran Griya Curhat Keluarga (GCK).

GCK merupakan organisasi masyarakat yang kebanyakan anggotanya merupakan tokoh perempuan. Mereka seperti ibu nyai yang memiliki pesantren dan anggota DPRD. “Kami akan bersinergi dengan GCK dan organisasi lainnya untuk mewujudkan pesantren ramah anak,” ujar Novi.

BACA JUGA : Bu Nyai Nusantara Gresik Dibentuk, Berperan Memajukan SDM Santri

Sementara itu, jumlah pesantren di Jawa Timur tercatat sebanyak 4.452 lembaga. Adapun santrinya sebanyak 232,3 ribu dan jumlah itu terbanyak se-Indonesia.

Dari ribuan pesantren itu sebagian di antaranya sudah dinyatakan ramah anak, ini seperti Darul Ulum, Peterongan, Jombang; Al Hayatul Islamiyah, Kedungkandang, Malang; Wahyu Hidayatul Islam, Candipiro, Lumajang; Manba’ul Ulum Wonosari, Bondowoso; dan Hidayatullah di Pule, Trenggalek.