JATIMNET.COM, Jember - Dosen Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Jember (Unej), dr Cholis Abrori, M.Kes, M.Pd.Ked di sela membuka POSCOVID atau Pojok Siaga Corona Virus 19 di FK Unej mengungkapkan, kewaspadaan akan penyebaran virus Corona atau COVID-19 harus terus digaungkan.

Masyarakat diajak untuk tidak terlalu reaktif, panik atau berlebihan menghadapi virus tersebut. Literasi kesehatan yang tepat diharapkan bisa memberi panduan masyarakat dalam pencegahan. Termasuk dengan gaya hidup sehat dan bersih. 

Tingkat kematian akibat virus baru ini, dinilai cukup rendah. Pasien virus Korona yang meninggal, juga diduga tidak semata-mata karena virus asal Cina ini.

BACA JUGA: Mendagri: Pejabat Tidak Perlu Mengeluarkan Komentar sendiri Soal Virus Corona

"Sebenarnya angka kematian Corona itu sangat rendah. Itupun, mereka yang meninggal atau jadi korban karena usia yang tua atau faktor-faktor komorbit yakni adanya penyakit lain yang menyertai. Jadi kalau usia dewasa, muda dan anak-anak relatif aman sebenarnya," papar Cholis, Kamis 5 Maret 2020.

Anak-anak maupun orang dewasa, relatif kuat dari paparan virus Corona, karena secara umum memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, ketimbang lansia. Selain itu, anak-anak juga sedang dalam proses imunologisnya yang sedang berkembang.

"Karenanya (dari laporan otoritas), sangat jarang ada kasus penderita virus Corona yang berusia di bawah 20 tahun, masih jarang," terang dr Cholis.

BACA JUGA: Ini Perbedaan Gejala Virus Corona, Influenza dan Flu Biasa

Karena itulah, Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK Unej) berinisiatif membentuk Poscovid atau Pojok Siaga Corona Virus 19, sebagai upaya sosialisasi literasi kesehatan dalam mencegah virus Corona. 

Langkah ini juga bentuk realisasi dari surat edaran Rektor yang minta warga kampus (civitas acedemica) Unej berperan dalam literasi pencegahan virus varian terbaru dari influenza tersebut.

"Masyarakat yang bingung dan butuh informasi virus Corona, juga bisa mendatangi posko kami di gedung Dekanat lantai 1 FK Unej. Kita juga menyediakan konsultasi dan pelatihan terkait antisipasi virus ini," jelas Cholis.