Dokter di AS Kurangi Beri Obat untuk Batuk dan Flu pada Anak

Penelitian merekomendasikan anak bisa membaik dengan sendirinya.
Dyah Ayu Pitaloka

Selasa, 30 Juli 2019 - 15:15

dokter-di-as-kurangi-beri-obat-untuk-batuk-dan-flu-pada-anak

Obat-obatan. Foto: Unsplash

JATIMNET.COM, Surabaya -  Dokter di Amerika merekomendasikan untuk mengurangi pemberian obat batuk dan flu pada anak-anak, mengikuti berkembangnya pengakuan jika pengobatan bisa membawa dampak fatal.

Rekomendasi terkait obat batuk dan flu untuk anak menjadi semakin umum sejak 2008, ketika Administrasi Obat dan Makanan AS memberikan nasehat untuk menghindari memberikan obat pada anak di bawah usia dua tahun.

Setelah itu, produsen obat mengeluarkan imbauan serupa untuk anak di bawah empat tahun serta Akademi Pediatrik AS merekomendasikan jika obat itu digunakan untuk anak di bawah usia 6 tahun.

Untuk melihat bagaimana rekomendasi ini mempengaruhi pola pemberian resep dari dokter, peneliti mempelajari resep 3,1 miliar dokter anak yang dikunjungi selama 14 tahun, dari 2002 hingga 2015.

BACA JUGA: Parasit Malaria Kebal Obat Ditemukan di Asia Tenggara

Mereka melihat resep untuk batuk dan flu tanpa atau menggunakan opioid dan antihistamin.

Dibandingkan dengan 2002 hingga 2008, periode di mana rekomendasi belum keluar, dengan 2009 hingga 2015 di mana resep untuk batuk non opioid dan obat flu turun hingga 70 persen untuk anak di bawah dua tahun.

Dan rekomendasi atas obat batuk dan flu dengan opioid turun hingga 90 persen pada anak di bawah enam tahun.

“Penelitian kami mendapati adanya respon dari dokter atas peringatan profesional terkait penggunaan obat batuk dan flu pada anak-anak,” kata pemimpin peneliti Dr. Danel Horton, peneliti di Sekolah Medis Rutger Robert Wood Johnson di New Brunswuck, New Jersey, dikutip dari Reuters.comi, pada Sabtu 30 Juli 2019.

BACA JUGA: Obat Batuk Bisa Memicu Cepat Hamil

Hanya saja rekomendasi antihistamin untuk anak anak meningkat lebih dari 10 kali lipat untuk anak di bawah empat tahun dan lima kali lipat untuk anak antara empat hingga lima tahun.

“Meskipun sejumlah orang tua menginginkan perawatan, siapapun mungkin bisa menebak jika dokter memberikan rekomendasi antihistamin lebih sering sebagai alternatif yang aman dibandingkan obat untuk batuk dan flu yang lain, meskipun ada sedikit bukti jika obat ini betul betul bekerja untuk menangani flu pada anak,” kata Horton lewat surel.

Satu keterbatasan dari penelitian ini adalah kekurangan data tentang apakah orang tua mengikuti rekomendasi untuk mengganti sejumlah obat, atau orang tua mungkin memberikan anaknya obat yang tidak direkomendasikan oleh dokter, tulis peneliti dalam JAMA Pediatrics.

Secara umum, flu pada anak-anak tidak perlu dirawat dengan obat, dan anak anak membaik dengan sendirinya, kata Horton.

Baca Juga