Sabtu, 04 June 2022 07:40 UTC
PEMERIKSAAN. Petugas tengah memeriksa kondisi kesehatan mulut sapi di salah satu pasar hewan di Kabupaten Probolinggo. Foto: Dinas Kominfo Kab. Probolinggo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo meminta masyarakat yang mendapati sapi potong dan perah, domba, kambing, kerbau, atau babi yang terindikasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk segera melaporkannya ke petugas teknis peternakan ataupun dokter hewan setempat.
Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Nikolas Nuryulianto mengatakan indikasi hewan terpapar PMK antara lain tidak mau makan, keluar banyak air dari mulutnya atau hipersalivasi, tidak bisa berdiri, di kukunya ada luka-luka, di mulutnya lesi-lesi seperti sariawan di gusi maupun lidahnya.
"Jika kondisinya demikian, maka segera menghubungi petugas teknis peternakan kecamatan maupun dokter hewan setempat,” kata Nikolas, Sabtu, 4 Juni 2022.
BACA JUGA: Batasi Meluasnya Wabah PMK, Distribusi Sapi di Probolinggo Diperketat
Hewan yang terindikasi PMK diimbau segera pindahkan dari kerumunan ternak lainnya atau diisolasi. Selanjutnya, semprot kandang dengan disinfektan, lalu bersihkan kandang dengan disinfektan.
"Yang penting selalu koordinasi dengan petugas teknis peternakan kecamatan maupun dokter hewan. Insyaallah, nanti dokter hewan maupun petugas teknis peternakan kecamatan akan memberikan penanganan sesuai dengan gejalanya," tutur Nikolas.
Nikolas menyampaikan wabah PMK bukan hanya berdampak kepada pelaku usaha di bidang peternakan, namun juga bisa ke usaha lain yang memuat barang yang bisa jadi media penularan termasuk usaha mebel atau olahan kayu lainnya.
BACA JUGA: HKTI dan DPRD Probolinggo Sepakat Lakukan Tiga Hal Ini untuk Menekan PMK
"Virus PMK ini bisa menempel dimana saja, apalagi di kayu selama 398 hari. Penularan PMK bisa terjadi melalui udara dan apa saja. Tetapi virus PMK tidak tahan terhadap PH di bawah 6 dan di atas 9, akan mati,” katanya.
Menurut Nikolas, semua penanganan tergantung pada pemilik sapi atau hewan dalam merawat hewan ternaknya setelah mendapatkan penanganan dari petugas teknis peternakan kecamatan maupun dokter hewan.
“Harus selalu menjaga kebersihan kandang. Kalau bisa air minum sapi yang biasanya diambilkan dari mana saja, seperti air sumur, untuk diberikan kaporit supaya virusnya mati. Kalau bisa dikasih air hangat untuk minumnya," kata Nikolas.