Jumat, 25 December 2020 12:20 UTC
MEROSOT. Petani bawang merah di Desa Watuwungkuk, Kec. Dringu, Kab. Probolinggo. Foto: Zulkiflie
JATIMNET.COM, Probolinggo – Kondisi petani bawang merah di Kabupaten Probolinggo mulai resah setelah hasil panen pertanian bawang saat ini tak sesuai harapan.
Seperti dirasakan Suyono, 49 tahun, petani bawang merah asal Desa Watuwungkuk, Kecamatan Dringu. Menurutnya, akibat cuaca tak menentu, panen bawang merah miliknya menurun.
Dari lahan pertanian bawang merah seluas satu hektar, panen bawang yang dihasilkan hanya sekitar 6 ton. Jumlah tersebut turun drastis separuh atau 50 persen dibanding hasil panen saat kondisi normal.
"Kalau normalnya, panen bawang merah per hektarnya bisa mencapai 12 hingga 15 ton. Tapi sekarang hanya 5 sampai 6 ton," ujarnya, Jumat, 25 Desember 2020.
Selain produksi panen yang menurun, Suyono menyebut kendala lain yang dihadapi petani saat ini, yakni murahnya harga jual bawang merah di pasaran.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Probolinggo Anjlok
"Sekarang harganya juga murah, informasinya karena daerah lain juga lagi panen raya. Ya, jelas merugi petani jika kondisinya begini," katanya.
Merosotnya harga bawang merah di pasaran dibenarkan Kepala UPT Pasar Bawang Dringu Kabupaten Probolinggo Sutaman Efendi.
Sutaman mengatakan merosotnya harga bawang merah lantaran beberapa daerah di luar Probolinggo seperti Demak (Jawa Tengah), Sukomoro (Nganjuk) dan lainnya tengah panen raya bawang merah.
"Itu membuat bawang merah di pasar tak bisa dikirimkan ke luar daerah. Akibatnya banyak yang tertahan, membuat harga tak stabil di pasaran," katanya.
BACA JUGA: Bawang Merah Sumbang Deflasi Jatim
Sutaman menyebut untuk bawang merah berukuran kecil saat ini hanya dihargai Rp8 ribu per kilogram, turun dari harga normalnya Rp17 ribu per kilogram.
Lalu bawang merah sedang saat ini hanya dihargai Rp14 ribu per kilogram, turun dari harga normalnya Rp21 ribu per kilogram.
"Harga bawang merah super juga turun saat ini, di harga Rp24 ribu per kilogram. Padahal normalnya bisa Rp27 ribu sampai Rp28 ribu per kilogram," kata Sutaman.