Logo

Dioksin Telur dan Racun Negeri Wano

Reporter:,Editor:

Minggu, 24 November 2019 00:47 UTC

Dioksin Telur dan Racun Negeri Wano

Ilustrasi: GIlas Audi.

SABTU 23 November 2019 menjadi hari bersejarah bagi serial manga Jepang, One Piece. Manga besutan Eichiro Oda itu memasuki chapter atau seri ke-963 Arc Wano dengan judul Menjadi Samurai dan diterbitkan di Indonesia pada hari itu.

Dalam Arc Wano, Oda memberi pesan kepada pemerintah guna menyelematkan penduduk dari limbah racun dioksin di Wano. Negeri tersebut, hampir 20 tahun dijajah Kaidou, seorang Yonkou, sebutan bagi empat bajak laut terkuat dalam kisahnya.

Awalnya Wano dipimpin Kozuki Oden sebelum diambil alih Kaidou. Sejak saat itu, negeri dengan enam wilayah tercemar akibat produksi yang berlebih. Sungai yang mengaliri Kota Ebisu, Kuri, Okobore, hingga Bakura tidak terselamatkan.

Penduduk yang awalnya menikmati makanan dengan sehat, kini hanya dinikmati oleh Kaidou dan pengikutnya. Mereka adalah bajak laut Beasts dan Shogun Orochi, sebagai pemimpin bayangan yang sangat patuh pada Kaidou. Orochi tidak peduli racun yang menimpa Wano. Baginya, kekuasaan adalah hakiki.

BACA JUGA: Telur Ayamnya Disebut Beracun, Warga Bangun Geram

Berpuluh tahun lamanya, kelompok bajak laut topi jerami tiba di Wano untuk mengalahkan Kaidou. Tujuannya mendapat gelar raja bajak laut. One Piece sekaligus menyelamatkan penduduk Wano dari kesedihan yang diciptakan Kaidou.

Oda pertama kali menulis cerita One Piece pada 22 Juli 1997. Dia menceritakan Monkey D Luffy dan bajak laut topi jerami untuk mencari harta karun terbesar di dunia.

Pada chapter 963, penulis memutar mundur dengan menceritakan chapter 959-963. Dia mengisahkan para Samurai yang menjadi pelayan raja Kozuki Oden untuk menjaga kedamaian kota di Wano. Suasana asri dan rindang dengan penduduk yang ramah. Sayangnya Kozuki Oden diceritakan mati tragis ditangan Kaidou.

WASPADA RACUN. Pembeli memilah dan meneliti telur yang dibeli di salah satu pasar di Surabaya beberapa waktu lalu. Foto: Dok Jatimnet.com

Pada saat Kaidou memimpin negeri, dia menunjuk Orochi sebagai raja boneka untuk memproduksi senjata. Sungai dan tanah penduduk di enam wilayah Wano menjadi kotor. Banyak penduduk yang tidak bisa menikmati makanan murah, karena wilayah subur hanya di kawasan kekuasaan Kaidou.

Cerita fiksi itu seperti dijiplak. Racun dioksin merasuk produksi telur di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo dan Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Para peneliti dari International Pollutants Elimination Network (IPEN), menyebutkan, dioksin dalam telur disebabkan pencemaran lingkungan akibat impor sampah plastik untuk industri kertas.

BACA JUGA: Ecoton: Penelitian Telur untuk Ingatkan Bahaya Impor Plastik

IPEN mengumumkan kandungan dioksin dalam telur di dua desa tersebut mencapai 200 piko gram per gram lemak. Angka itu melebihi standar yang ditetapkan Badan POM yang hanya 0,5 piko gram per gram lemak.

Pemerintah acuh. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa maupun Bupati Sidoarjo, Saiful Illah justru fokus pada produksi dan kampanye makan makan telur. Bukan dampak pencemaran lingkungan.

Lembaga peneliti lainnya, Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) menyebutkan terdapat 22 industri kertas di Jatim yang setiap tahunnya mengimpor sampah plastik yang mencapai 1,7 ton. Menurutnya itu ilegal.

Serupa dengan Arc Wano, makanan dengan kualitas baik hanya tersedia di pusat kota, Ebisu. Sementara di pelosok negeri, makanan dihancurkan limbah industri yang semakin tidak terkendali.