Selasa, 29 July 2025 01:00 UTC

Dok. BRK Syariah
Rahn merupakan salah satu bentuk pembiayaan syariah berupa jaminan barang dalam transaksi utang piutang, tanpa unsur riba. Di Jawa Barat, penerapan produk rahn sebagai layanan gadai syariah terus mengalami pertumbuhan setiap tahun, meski penetrasinya masih kalah dengan produk gadai konvensional.
- Pada 2018, jumlah nasabah rahn di Jawa Barat meningkat jadi 1,4 juta dari 850 ribu di tahun sebelumnya, walau masih di bawah produk gadai konvensional yang mencapai 11 juta nasabah.
- Nilai pinjaman dari produk rahn pun bertumbuh, namun jumlahnya masih relatif kecil dibandingkan KCA (Konvensional).
- Salah satu kendala utama adalah keterjangkauan layanan pegadaian syariah dan sulitnya akses masyarakat pada produk rahn, terutama di wilayah-wilayah padat penduduk dan dengan tingkat kemiskinan relatif tinggi, seperti Kabupaten Bogor Barat.
- Di sektor pertanian, akad rahn juga dimanfaatkan untuk gadai sawah dan kebun oleh masyarakat desa sebagai alternatif mendapatkan modal kerja, seperti pada petani di Kabupaten Ciamis. Implementasi akad rahn pada sektor ini memberi manfaat, terutama bagi pelaku usaha mikro yang membutuhkan dana tanpa risiko riba.
Meski demikian, rahn semakin mendapat tempat sebagai solusi keuangan syariah, utamanya bagi pelaku UMKM dan masyarakat muslim yang menghindari praktik riba dalam transaksi keuangan.
Perkembangan Teknologi Informasi (IT) di Jawa Barat 2025
Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu daerah dengan kemajuan signifikan dalam bidang teknologi informasi dan digitalisasi layanan publik dalam beberapa tahun terakhir.
Inisiatif Digitalisasi dan Peningkatan Talenta
- Jabar Istimewa Digital Academy (JIDA) 2025 diluncurkan untuk meningkatkan literasi dan keterampilan digital masyarakat Jawa Barat, termasuk pelatihan berbasis AI, digital marketing, keamanan siber, dan program khusus untuk ASN.
- Pemprov Jabar juga aktif mendorong pemanfaatan potensi teknologi melalui kolaborasi dengan perusahaan global seperti Microsoft dan AWS untuk pelatihan, smart city, dan inovasi layanan publik digital.
- Lebih dari 80% desa di Jabar kini telah memiliki akses internet cepat, mengurangi kesenjangan digital khususnya di wilayah rural dan meningkatnya kapasitas masyarakat dalam mengakses informasi dan pemasaran produk lokal.
Digitalisasi Layanan Publik dan Ekonomi
- Aplikasi Sapawarga dikembangkan sebagai platform digital terintegrasi untuk transaksi antara warga dan pemerintah, mulai dari pembayaran pajak, pembelian tiket wisata, hingga akses layanan administrasi kependudukan dan kesehatan.
- Infrastruktur cloud milik pemerintah provinsi, Jabar Cloud, semakin memperkuat keamanan dan efisiensi data pemerintahan sekaligus mempercepat pengembangan aplikasi publik dan inovasi pelayanan berbasis data.
- Dorongan inovasi teknologi juga ditunjukkan lewat kompetisi dan pengembangan ekosistem riset seperti Kompetisi Inovasi Jawa Barat 2025, dengan inovasi digital perguruan tinggi dan BUMD yang mempercepat pelayanan serta transparansi7.
Dampak Terhadap Ekonomi dan Masyarakat
- Kontribusi sektor informasi dan komunikasi ke pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I/2025 mencapai 0,56%, menunjukkan signifikannya peran IT dalam ekonomi daerah.
- Adopsi IT di tingkat pemerintahan hingga desa mempercepat pelayanan publik, menekan birokrasi, dan mempermudah akses ke layanan dasar masyarakat.
Sinergi Rahn dan IT di Jawa Barat
Integrasi antara model pembiayaan syariah (rahn) dan pemanfaatan teknologi informasi sangat potensial untuk memperluas akses layanan keuangan inklusif dan modern di Jawa Barat.
Digitalisasi layanan rahn, baik melalui aplikasi mobile, platform cloud, maupun integrasi dengan ekosistem digital desa, dapat mempercepat penyaluran pembiayaan syariah bagi masyarakat, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kehadiran berbagai program pelatihan digital dan digitalisasi layanan publik mendukung ekosistem inklusi keuangan syariah, termasuk rahn, agar semakin mudah diakses, bukan hanya di perkotaan, tetapi juga menjangkau pelosok Jawa Barat.
Semua ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih adil, transparan, dan berbasis nilai-nilai syariah serta kemajuan teknologi.
Penulis: Rahma Fitria Tunnisa (Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Tazkia, Bogor, Jawa Barat)
