Logo

Dinkop Surabaya Diimbau Rutin Cangkruk Bareng Pedagang dan UMKM

Reporter:,Editor:

Senin, 08 November 2021 12:20 UTC

Dinkop Surabaya Diimbau Rutin <em>Cangkruk</em> Bareng Pedagang dan UMKM

CANGKRUKAN. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir dalam Cangkruk Bareng Mitra UMKM Digital di SWK Dharmahusada, Senin, 8 November 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Surabaya – Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan Goto untuk menyejahterahkan pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuannya supaya pendapatan serta perekonomian warga Kota Pahlawan meningkat setelah pandemi Covid-19 melandai.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan kerja sama ini untuk meningkatkan pendapatan sekaligus memasarkan dan menjual dagangan para pedagang SWK melalui daring.

“Kerja sama dengan Goto ini nantinya penjualan dan pemasaran bisa melalui online, jadi tidak hanya konvensional. Dengan memanfaatkan platform digital, maka pendapatan teman-teman SWK akan meningkat meskipun dalam keadaan pandemi,” kata Eri saat menghadiri acara Cangkruk Bareng Mitra UMKM Digital di SWK Dharmahusada, Senin, 8 November 2021.

BACA JUGA: Pulihkan Ekonomi, Pemkot Surabaya dan HIPMI Kolaborasi Bantu UMKM

Ia menyampaikan pentingnya berkolaborasi dengan berbagai pihak karena dengan berkolaborasi maka pendapatan per kepala keluarga bisa sesuai dengan targetnya yaitu minimal satu bulan Rp4 juta hingga Rp7 juta. Menurutnya, semakin banyak pemkot berkolaborasi dengan berbagai pihak, otomatis warga Surabaya akan semakin sejahtera.

Saat cangkrukan, Eri juga sempat mendengarkan aspirasi dan menjawab beberapa pertanyaan dari para pelaku UMKM di SWK Dharmahusada. Ia mengucapkan terima kasih kepada platform Goto yang sudah mendukung Pemkot Surabaya menggerakkan kembali perekonomian.

“Itu (kolaborasi) harus terus kita lakukan, pemkot akan memantau progresnya teman-teman SWK dan UMKM. Jangan sampai setelah membuka UMKM terus diam saja dan hari ini kita lakukan terus bersama stakeholder yang ada. Dengan adanya Goto, pendapatan para pedagang meningkat 50 persen seperti di SWK ini. Sehingga yang CSR bangkit, UMKM-nya juga bangkit, ada keuntungannya juga bagi pemkot karena berhasil menjadi bapak yang baik bagi anak-anaknya,” ia memaparkan.

Ditargetkan akan ada sepuluh titik SWK yang akan menjalin kolaborasi serupa. Selain itu, dia juga meminta kepada Dinas Koperasi (Dinkop) Surabaya untuk membantu mendengarkan keluhan dan berbagai kebutuhan yang diinginkan pelaku UMKM di SWK dengan cara cangkrukan.

BACA JUGA: Bangkitkan Ekonomi, Surabaya Gelar Pameran Produk UMKM Offline dan Online

“Saya nyuwun (minta) tolong nanti sebulan sekali ada komunikasi dengan Dinkop atau kapan Panjenengan mau ngobrol bareng. Sehingga ketika saya main ke sini (SWK), lalu pedagangnya saya tanya pernah bertemu koperasi belum? Namun ternyata belum. Oh, ternyata Dinkop enggak pernah ketemu anake (bertemu anaknya). Aku ae gelem (Saya saja mau) ngantor di Balai RW, mosok koperasi enggak gelem (Masak Dinas Koperasi enggak mau) ngantor di SWK? Nanti bakal saya cek,” ia mengingatkan.

Ia meyakinkan jika Dinkop Surabaya akan selalu mendengarkan aspirasi dan memberikan solusi bagi pegiat UMKM di SWK agar semakin sejahtera. Bahkan, di tengah pandemi pemkot telah menghapus retribusi bagi pelaku UMKM di SWK supaya para pedagang tidak terbebani ketika pendapatannya berkurang.

“Ayo kita duduk bareng, kemudian dicari solusinya. Teman-teman dinas harus berani melakukan itu (cangkrukan). Dinas-dinas harus berani keluar dari zona nyaman karena kita dibutuhkan masyarakat,” ia menegaskan.