Minggu, 10 November 2019 07:56 UTC
SOSIALISASI. Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi saat memimpin acara kumpul-kumpul peduli ODHA, pada Sabtu 9 November 2019. Foto: Hozaini.
JATIMNET.COM, Situbondo – Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Situbondo sepakat melakukan pendampingan terhadap penderita HIV-AIDS agar penyebarannya tak semakin meluas.
Sebab, berdasarkan data dari Pemkab Situbondo, jumlah penderita HIV-AIDS telah mencapai 1.530 orang. Jumlah tersebut terhitung sejak tahun 2010 hingga 2019.
Wakil Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi mengatakan penderita HIV-AIDS sebagian besar merupakan korban. Seperti ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya yang mengidap HIV-AIDS, akibat hubungan seks bebas di luar rumah.
“Ke depan kami akan melakukan pendampingan lebih konkrit, sekaligus membantu Dinas Kesehatan melokalisasi pengidap HIV-AIDS. Bagi penderita akan didampingi baik medis maupun psikis,” kata Yoyok Mulyadi, Sabtu 9 November 2019 petang.
BACA JUGA: Lagi, Pekerja Seks di Situbondo yang Terjaring Razia Positif HIV/AIDS
Sementara itu, programmer HIV-AIDS Dinkes Situbondo, Heryawan mengaku jumlah penderita yang meninggal dunia sudah menurun. Hal ini disebabkan pengobatan kepada penderita sudah cukup bagus. Penderita bisa mendapatkan obat ARV dengan mudah dan gratis di enam puskesmas di Situbondo.
“Dulu obat penderita HIV-AIDS harus mengambil di rumah sakit luar kota. Sekarang kami sudah punya obat sendiri,” jelasnya.
Menurut Heryawan, Dinkes Situbondo tahun ini menemukan sekitar 247 penderita baru yang terdiri atas 60 persen HIV dan 40 persen sudah mengidap AIDS. Dari jumlah penderita tersebut meninggal dunia hanya 10 orang. Selebihnya memiliki progress pengobatan kekebalan tubuh yang semakin bagus.
Heryawan mengaku, dari sisi penularan penderita penyakit TBC sebenarnya lebih berbahaya dibandingan HIV-ADIS. Penularan HIV-AIDS, menurutnya, hanya melalui hubungan tertentu, seperti seks bebas atau jarum suntik.
BACA JUGA: Dua PSK Mengidap HIV AIDS Terjaring Razia Satpol PP Situbondo
Adapun penyebaran penyakit TBC bisa melaui kontak langsung saat berkomunikasi. “Jangan jauhi penderita HIV-AIDS, tapi jauhi penyakitnya,” tegas Heryawan.
Heryawan menyambut baik banyaknya organisasi di Situbondo yang peduli terhadap penderita HIV-AIDS. Dukungan tersebut tidak hanya meringankan tugas dinkes, namun juga membantu memulihkan psikolgi penderita.
Salah satunya adalah LPM Merak (Lembaga Peduli Masyarakat dan Merangkul Rakyat Kecil) yang melakukan sosialisasi dan pendampingan terhadap ODHA. LPM Merak menggelar kumpul-kumpul bersama Dinas Kesehatan dan ODHA, Sabtu 9 November 2019 sore.