Logo

Dikeluhkan Soal Pupuk, Politikus Partai Gerindra Siap Beri Pelatihan

Reporter:,Editor:

Sabtu, 15 October 2022 08:20 UTC

Dikeluhkan Soal Pupuk, Politikus Partai Gerindra Siap Beri Pelatihan

Anggota DPRD Jawa Timur Ferdian Reza Alvisa menggelar serap aspirasi atau Reses III Tahun 2022 di Desa Bangunjaya, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Minggu 16 Oktober 2022. Foto: Baehaqi

JATIMNET.COM, Blitar - Anggota DPRD Jawa Timur Ferdian Reza Alvisa menggelar serap aspirasi atau Reses III Tahun 2022. Politikus Partai Gerindra tersebut mengaku banyak mendapat keluhan warga soal pertanian.

"Keluhannya masalah pupuk dan hasil panen karena hujan terus jadi nggak sebegitu bagus," ujar Alvisa usai serap aspirasi di Desa Bangunjaya, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Minggu 16 Oktober 2022. 

Dia mengatakan, permasalahan pupuk memang masih banyak dikeluhkan masyarakat. Mereka kesulitan untuk mendapatkan pupuk. "Pupuk bersubsidi sudah lama langka, dan para petani berkali-kali bilang begitu. Tetapi tidak ada tindakan dari pemerintah," katanya.

Alvisa berencana turun langsung ke masyarakat untuk membantu masyarakat. Pihaknya mencoba memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik sebagai salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan petani kepada pupuk subsidi. Harapannya, para petani tidak lagi bergantung kepada pupuk bersubsidi. 

Baca Juga: Reses Fraksi PAN, DKG Minta Revitalisasi GNI Jadi Pokir 

"Monggo kalau misalkan nanti beralih ke pupuk organik maka temen-temen akan menyediakan pelatihan. Dan kita ini akan merubah paradigma ini memang agak susah, tetapi pelan-pelan pasti bisa dilakukan," tambahnya.

Legislator Dapil Tulungagung-Blitar itu menyampaikan, permasalahan pupuk harus segera dicarikan solusi. Mengingat banyak masyarakat, seperti di Tulungagung dan Blitar yang mengandalkan usaha dari sektor pertanian. "Ini sudah bertahun-tahun terjadi kelangkaan pupuk memang," katanya.

Selain pertanian, Alvisa juga mendapat keluhan minimnya bantuan modal. Pandemi Covid-19 selama dua tahun membuat sektor UMKM terpuruk. "Pandemi selama dua tahun ini cukup memukul sektor UMKM. Karena itu pemerintah harus menyediakan bantuan modal bagi sektor UMKM supaya bangkit," tambahnya.