Logo

Diisukan Penculikan, Pemuda Gresik Melarikan Diri karena Menghindari Masalah

Reporter:,Editor:

Kamis, 04 March 2021 13:40 UTC

Diisukan Penculikan, Pemuda Gresik Melarikan Diri karena Menghindari Masalah

MELARIKAN DIRI. Nabhani Yusuf (kaos merah) bersama Kapolsek Manyar AKP Bima Sakti didampingi anggotanya saat rilis di Polsek Manyar, Gresik, Kamis, 4 Maret 2021. Foto: Agus Salim

JATIMNET.COM, Gresik – Motif Nabhani Yusuf, 28 tahun, pemuda asal Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik yang dikabarkan hilang di bekas tambang perusahaan semen akhirnya terungkap.

Sebelumnya, kabar itu heboh di media sosial saat seorang pemuda dikabarkan hilang misterius di area pegunungan kapur dekat Telogo Dowo bekas tambang semen di Desa Suci, Senin, 1 Maret 2021. 

Ternyata Yusuf ditemukan di Banyuwangi dan mengaku sengaja melarikan diri karena tertekan dengan masalah laporan keuangan yang salah di kelompok Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang dipegangnya.

Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana mengatakan jika kabar penculikan pemuda yang hilang di bekas galian semen dipastikan tidak benar. Namun Yusuf hanya melarikan diri karena panik.

“Motifnya spontan tanpa rencana dan ini sudah kedua kalinya melakukan hal serupa sewaktu yang bersangkutan bekerja di perusahaan,” ujar Bima, Kamis, 4 Maret 2021.

BACA JUGA: Penculik Anak di Gresik Divonis Delapan Tahun Penjara

Yusuf yang dipercaya sebagai pemegang uang kelompok Gapoktan mendengar ada laporan yang salah. Ia mengalami tekanan dari apa yang dikerjakannya padahal uang masih ada.

Menurut Bima, berdasarkan pemeriksaan, Yusuf tidak berpura-pura dansudah menjalani tes psikologis dan tidak ada gangguan kejiwaan. Tes kesehatan seperti tes antigen juga hasilnya negatif.

“Memang ada sifat kebiasaan jika menghadapi permasalahan, korban melarikan diri atau kabur tanpa memberi tahu keluarganya. Setelah dilakukan cek secara psikologis, hasilnya normal, sehat, tidak ada luka," ujarnya.

Mantan Kasat Reskrim Polres Trenggalek itu menjelaskan Yusuf meninggalkan sepeda motornya beserta helm dan kunci motornya. Lalu ia berjalan kaki menuju jalur tembusan ke Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo.

Tepat di depan Universitas Muhammadiyah Gresik, ia naik angkot menuju Terminal Osowilangun, Surabaya, dan menaiki bus jurusan Malang. Sesampainya di Malang kemudian melanjutkan ke Banyuwangi dengan bekal uang Rp400 ribu.

“Dari Malang, istirahat, lalu naik bus lagi ke Banyuwangi. Korban mencari rekan kerjanya dulu, sampai di Banyuwangi korban tak menemukan, lalu menghubungi keluarga kembali,” katanya.

Keluarga pun menghubungi petugas dan Kanit Reskrim Ipda Ekwan Hudin bersama keluarga menjemput Yusuf yang diamankan di Polresta Banyuwangi dan dilakukan tes kesehatan, swab, dan urine narkoba. 

BACA JUGA: Marak Isu Penculikan, Warga Diimbau Waspada dan Tidak Termakan Hoaks

"Tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan, swab negatif, narkoba negatif, psikologinya pun baik. Murni karena ada tekanan beban kerja, sulit mencari solusi pemuda itu spontan pergi begitu saja tanpa pamit keluarga," kata Bima.

Bima berterima kasih atas partisipasi masyarakat, teman media, dan netizen yang membantu pencarian korban. Kepada para netizen diharapkan untuk bijak dan tidak menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya agar tidak membuat resah masyarakat. 

Sementara itu, Yusuf mengaku lega dan menyesal. Ia mengaku sudah punya solusi usai mendapat edukasi dari kepolisian. “Saya sehat enggak ada sakit, karena enggak bisa nyelesain tugas kerja. Saya menyesal, insya Allah saya perbaiki, Pak. Saya panik, langsung meninggalkan sepeda motor,” ucap Yusuf.

Sebelumnya pihak keluarga melaporkan Yusuf sebagai orang hilang ke Polsek Manyar dan sempat viral di media sosial sebagai korban penculikan. Polisi juga telah melakukan pemeriksaan kepada sepuluh saksi termasuk rekan kerja, keluarga, dan saksi di lapangan.