Rabu, 26 February 2020 00:00 UTC
PENCULIKAN: Isu penculikan anak kembali marak, Pemkot Surabaya mengimbau warga tetap waspada, tenang dan tidak termakan isu hoaks. Ilustrasi: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya - Isu penculikan anak kembali mencuat di berbagai daerah, termasuk di Kota Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau kepada warga tetap waspada, tenang dan tidak termakan isu hoaks
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat BPB Linmas Pemkot Surabaya Eko Yudi memastikan, pihak kecamatan dan kelurahan sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat, disebarluaskan sejak bulan November 2019.
"Jadi, sekali lagi kami imbau warga tetap waspada, tapi juga harus tenang supaya tidak termakan hoax. Waspada harus, tapi harus tetap tenang dan tidak boleh main hakim sendiri," kata Eko saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa 25 Februari 2020.
Selain itu, BPB Linmas berjumlahkan 154 anggota juga dilibatkan berkiling ke sekolah, terutama PAUD, TK dan SD. "Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, dimana anak-anaknya naik antar jemput,” ujar Eko.
BACA JUGA: Awas! Marak Penculikan Anak
Nantinya, kata Eko, BPB Linmas tugasnya untuk menjaga keamanan, menanyakan setiap tamu yang berkunjung di sekolah maupun perumahan. Minimal tentang ingin menemui siapa, kemudian mencatat nomor kendaraannya.
"Kalau ada apa-apa akan ketahuan, tamu yang berkunjung ke rumah siapa, dan nomor kendaraannya berapa? Ini upaya preventif. Untuk perumahan yang menerapkan one gate system mudah pengawasannya,” ungkapnya.
Menurut Eko, kewaspadaan harus tetap dilakukan, artinya berjaga-jaga sebelum bahaya datang. Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya. "Segera hubungi 112 apabila terjadi sesuatu di sekitarnya atau langsung menghubungi RT/RW dan kelurahan setempat,” tuturnya.