Logo

Diduga Saat BAB, Seorang Disabilitas Terpeleset dan Terseret Arus Sungai Brantas

Reporter:,Editor:

Kamis, 20 January 2022 08:20 UTC

Diduga Saat BAB, Seorang Disabilitas Terpeleset dan Terseret Arus Sungai Brantas

TKP: Sejumlah anggota dari Polsek Ngoro saat mengecek lokasi kejadian, seorang pria yang didiuga terpeleset dan terseret arus sungai Brantas, Kamis 20 Januari 2022. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Seorang pria diduga hanyut terbawa arus Sungai Brantas saat buang air besar (BAB) di Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Kamis 20 Januari 2022.

Berdasarkan informasi, diketahui korban bernama Suwanto alias Wawan warga Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Korban merupakan yang orang dengan kondisi disabilitas.

Kapolsek Ngoro Kompol Subiyanto menjelaskan, dugaan korban hanyut terbawa arus Sungai Brantas itu setelah warga menemukan kendaraan yang sudah dimodifikasi dengan roda tiga. Serta kursi roda itu ditemukan tanpa ada pemiliknya.

"Dari informasi saksi, korban masuk lewat lapangan sepak bola yang berada ditepi Sungai Brantas diduga mau buang air besar. Lalu ada saksi Juwari yang tahu ada orang mengendarai motor roda tiga didatangi, korban meminta tolong untuk menurunkan kayu yang ada diatas motornya katanya mau buang air besar," katanya.

Baca Juga: Tergelincir saat Cari Ikan, Bocah Tewas Tenggelam di Sungai Brantas

Mantan Kapolsek Trowulan ini menambahkan, saksi lalu kembali ke warung. Satu jam kemudian, ia kembali untuk melihat korban, namun korban tak terlihat. "Saksi turun lagi kepinggir Brantas digunakan buang air besar ternyata korban sudah tidak ada, hanya tinggal baju, sarung, sepeda motor roda tiga dan kursi roda milik korban," katanya.

Lebih lanjut, Subiyanto menjelaskan, saksi mengetahui korban tidak ada ditempat, lalu meminta bantuan ke warga lainnya bernama Senari untuk ikut mencari.

"Sekitar kurang lebih 500 meter dari tempat buang air kecil saksi mengetahui korban diatas kayu terbawa arus Sungai Brantas sambil tangannya mengayun-ayun ke air," katanya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian dan Basarnas masih melakukan pencarian kepada korban yang sampai sekarang belum ditemukan. "Menurut keterangan ibu kandung korban Darmani Nidoma korban sudah lima hari tidak pulang. Kami sudah menghubungi Basarnas dan saat ini korban masih dalam pencarian. Mudah-mudahan cepat ditemukan dalam kondisi hidup," ia memungkasi.