Senin, 09 March 2020 10:15 UTC
PENDETA: Seorang pendeta di Surabaya yang melakukan cabul dan rudapaksa hendak kabur ke luar negeri ditangkap anggota Polisi. Ilustrasi: Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Seorang oknum pendeta di Surabaya diduga melakukan perbuatan cabul atau asusila dan rudapaksa terhadap anak di bawah umur, ditangkap anggota Polda Jawa Timur. Korbannya rata-rata diduga jemaat-nya sendiri.
Tersangka berinisial HL ini ditangkap Sabtu 7 Maret 2020 di rumah temannya kawasan Pondok Candra, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Rencananya akan kabur ke luar negeri, tapi keburu ditangkap anggota dari unit Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jawa Timur.
"Tersangka cabul ini mau melarikan diri ke Amerika, bahkan pelat nomor mobil dan nomor handphone miliknya juga ikut diganti. Agar bisa kabur, tapi berhasil ditangkap dan sekarang dilakukan penahanan," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan kepada wartawan, Senin 9 Maret 2020.
Kasus perbuatan cabul atau asusila dan rudapaksa dilakukan tersangka pendeta Surabaya yakni HL ini berdasarkan dari laporan polisi yaitu bernomor LP : LPB/155/II/2020/UM/SPKT tertanggal 20 Februari 2020 lalu.
BACA JUGA: Bapak Tiri Melakukan Rudapaksa Anak Tiri Hingga Melahirkan Terancam Dihukum 15 Tahun
Polisi menyebut, korban dicabuli oleh seorang pendeta Surabaya sejak berumur 10 tahun. Kini, korban sudah berumur 26 tahun dan baru terbongkar saat korban hendak menikah.
"Orang tua korban ini memang sengaja menitipkan anaknya ke pendeta HL, dengan maksud agar bisa tumbuh iman tentunya ke rohani-annya," kata Dirreskrimum Polda Jawa Timur Kombes Pol Pitra Andrias Ratulangi.
Pencabulan ataupun rudapaksa yang dilakukan tersangka terhadap korban itu bukan di tempat ibadah. Tapi, kata Pitra, perbuatan itu dilakukan di kamar tersangka, selanjutnya di ruang tamu lantai empat.
"Kebetulan tempat ibadahnya itu memang satu komplek dengan lokasi kejadian. Dan tempat ibadahnya itu memang ada beberapa lantai, kebetulan perbuatan dilakukan di kamar tidur tersangka kemudian di lantai empat ruang tamu sekitar komplek tempat ibadah," kata Pitra.