Logo

Diduga Jadi Tempat Asusila, Satpol PP Kota Mojokerto Awasi Bekas Pengeboran Yodium di Kedungsari

Reporter:,Editor:

Rabu, 09 July 2025 15:00 UTC

Diduga Jadi Tempat Asusila, Satpol PP Kota Mojokerto Awasi Bekas Pengeboran Yodium di Kedungsari

Satpol PP mendatangi lokasi air panas bekas pengeboran yodium di Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Kedundung, Kec. Magersari, Kota Mojokerto, yang diduga disalahgunakan, Rabu malam, 9 Juli 2025. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Menindaklanjuti viralnya unggahan di media sosial terkait dugaan perbuatan asusila di salah satu bekas pengeboran yodium di Lingkungan Kedungsari, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Satpol PP turun langsung ke lokasi, Rabu malam, 9 Juli 2025.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah barang mencurigakan, seperti alat kontrasepsi dan pelumas organ intim pria ditemukan di area semak-semak yang gelap.

Lokasi tersebut diketahui merupakan bekas pengeboran yodium zaman kolonial Belanda. Namun, proyek tersebut tak dilanjutkan dan masih mengeluarkan air bersuhu panas, sehingga dijadikan tempat mandi warga.

BACA: Razia Hotel dan Kosan, Tiga Pasangan Mesum Terjaring di Mojokerto

Plt. Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Abdur Rachman Tuwo menyebut pihaknya segera melakukan mitigasi risiko terkait isu yang berkembang dan terus melakukan pemantauan di lokasi tersebut.

“Menyikapi pemberitaan terkait adanya kabar bahwa tempat ini digunakan oleh kaum gay, kita langsung melakukan pengecekan di lapangan,” ujarnya.

Rachman menambahkan keberadaan air panas membuat lokasi ini cukup sering dikunjungi warga untuk mandi. Namun karena area tersebut tergolong sepi dan minim penerangan, tidak menutup kemungkinan disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.

BACA: Diamankan dari Lokalisasi Berkedok Warung Kopi, Tiga PSK Disanksi Rawat Lansia

“Teman-teman Satpol PP akan keliling dan rutin mengawasi tempat ini. Jika ditemukan aktivitas yang melanggar norma dan aturan, tentu akan kami tindaklanjuti,” katanya.

Satpol PP dalam inspeksi tersebut menemukan sisa-sisa bekas sabun dan deterjen, namun tidak menemukan bukti kuat aktivitas asusila seperti yang ramai diberitakan sebelumnya.

Sementara itu, Ketua RT setempat, Sumali, mengaku terkejut dengan informasi yang beredar. Ia menegaskan bahwa lokasi tersebut sejauh ini hanya dimanfaatkan warga untuk mandi air hangat.

“Ini bekas pengeboran yodium zaman dulu. Jadi airnya hangat, banyak warga yang mandi di sini. Saya kira tidak ada lah informasi seperti itu dan dipastikan bukan pelumas itu,” katanya.