Kamis, 23 January 2020 08:05 UTC
FORUM EKONOMI: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang saat bertemu calon investor di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Foto: kemenperin.go.id.
JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita memamerkan beragam potensi upaya pengembangan industri manufaktur Indonesia. Hal ini diungkapkan dalam pertemuan dengan sejumlah pelaku industri skala global pada rangkaian kegiatan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss.
"Salah satu kepentingan kami adalah mencari investor yang potensial. Kami sampaikan bahwa Indonesia punya kekayaan sumber daya alam dan pasar yang sangat besar. Apalagi, pemerintah saat ini bertekad untuk memacu daya saing sektor manufaktur, terutama dalam kesiapan memasuki era industri 4.0," kata Menperin Agus dikutip dari laman resmi kemenperin.go.id, Kamis 23 Januari 2020.
Adapun sektor industri yang dibidik adalah sesuai dengan prioritas peta jalan Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan, minuman, tekstil, pakaian, otomotif, kimia, dan elektronik. Agus juga menyampaikan, masuknya investasi dari sektor industri diyakini dapat memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri sekaligus menghasilkan produk substitusi impor dan memacu ekspor.
BACA JUGA: Kemenperin Latih Santri di Banyuwangi Menjadi Wirausahawan
Menurutnya para calon investor kini mulai tertarik mengincar Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi karena mereka melihat adanya perubahan dan pembaruan kebijakan yang dapat memudahkan dalam menjalankan usaha. Contohnya mengenai rencana penerbitan omnibus law.
"Ada sekitar 11 klaster yang dibahas dalam RUU omnibus law Cipta Lapangan Kerja. Ada klaster-klaster yang membuat Indonesia menjadi negara yang menarik bagi calon investor. Misalnya tentang mengatur adanya penyediaan lahan yang lebih mudah, dan tentang ketenagakerjaan. Regulasi ini sangat penting, yang membuat Indonesia semakin atraktif bagi calon-calon investor," paparnya.
Agus menambahkan, pemerintah telah memfasilitasi pembangunan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Industri terintegrasi guna menampung para calon investor sektor industri yang berminat masuk ke Indonesia. Bahkan, pemerintah juga fokus dalam upaya pengembangan sektor industri kecil dan menengah (IKM).
BACA JUGA: Kemenperin Bidik Investasi Industri Elektronika hingga Rp 2,3 Triliun
Di samping itu, dalam upaya menghadapi perkembangan era industri 4.0, pemerintah telah menetapkan program peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai agenda prioritas nasional. Hal ini guna merebut peluang bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia hingga tahun 2030.
Tak hanya itu, pemerintah juga sudah memfasilitasi pemberian insentif fiskal berupa super deduction tax untuk mengajak pelaku industri terlibat dalam pelaksanaan pendidikan vokasi dan kegiatan litbang.
"Jadi, dengan SDM terampil dan inovasi, merupakan kunci untuk industri kita bisa lebih berdaya saing di kancah global," jelasnya.
Langkah strategis lainnya yang akan difokuskan pemerintah dalam upaya pengembangan sektor industri, diantaranya adalah menjaga ketersediaan bahan baku agar produktivitas berkelanjutan.
Kemudian, sedang diupayakan untuk mendapat energi lebih mudah dengan harga kompetitif seperti listrik dan gas industri. "Hal itu tentunya akan mengakselerasi jalannya hilirisasi industri," tutup Agus.