Logo

Di Tengah Pandemi Covid-19, Momen Hari Pahlawan Jadi Istimewa Bagi Pelajar di Mojokerto

Reporter:,Editor:

Rabu, 10 November 2021 05:00 UTC

Di Tengah Pandemi Covid-19, Momen Hari Pahlawan Jadi Istimewa Bagi Pelajar di Mojokerto

Salah satu kelas di SMPN 1 Kota Mojokerto yang sedang melaksanakan PTM terbatas dengan pakaian tertentu, Rabu 10 November 2021. Foto : Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Peringatan Hari Pahlawan, ada hal berbeda di SMPN 1 Kota Mojokerto. Sebelumnya, setahun lalu tidak melakukan kegiatan untuk memperingatinya, karena pandemi Covid-19.

Kini mereka kembali melakukan tradisi tahunan, yakni upacara bendera dan bersekolah dengan berpakaian profesi, adat istiadat, bahkan prajurit pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ratusan siswa dan puluhan guru SMPN 1 Kota Mojokerto ini pun merasa senang. Tradisi tahunan sekolah dalam mengenang jasa pahlawan pada 10 November dengan mengenakan berbagai macam pakaian.

Mulai dari profesi guru, dokter, perawat, TNI-Polri, santri, dan pakaian adat Jawa, Madura, hingga ala pejuang tahun 45 kembali dilaksanakan.Terlihat siswa maupun guru memanfaatkan momen kebersamaan tersebut dengan berswafoto setelah sekian lama melaksanakan kegiatan secara online.

Baca Juga: Sambut Hari Pahlawan, 1.037 Voucher Tiket Gratis Dibagikan ke Guru dan Nakes

Ada yang berfoto di lapangan sekolah, dalam maupun di depan kelas masing-masing. Salah satunya Bintang Trisatya, 15 tahun siswa kelas 9 ini sengaja mengabadikan momen kebersamaan kawan-kawannya dengan berbagai pakaian profesi.

Ia memilih menggunakan pakaian seorang TNI-AD, lantaran ingin menjadi seorang tentara nantinya. "Senang saja bisa kembali dilaksanakan. Dua tahun tidak dilaksanakan karena pandemi, walau harus pinjam bajunya dari teman kakak," katanya usai berswafoto, Rabu 10 November 2021.

Dia juga menganggap tradisi penggunaan pakaian khusus mengenang jasa pahlawan setiap tahun, merupakan cara khas sekolahnya dalam menghargai para pejuang yang telah gugur untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

"Kita juga jangan lupa berdoa untuk jasa para pahlawan kita. Tetap meneruskan kebaikan para pahlawan. Sebagai pelajar tentunya harus belajar dengan sungguh-sungguh," ucap Bintang.

Baca Juga: Hari Pahlawan, Empat Destinasi Wisata Sejarah di Surabaya Ini Layak Dikunjungi

Sementara, Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Kota Mojokerto Widya Budi, 44 tahun menjelaskan, kegiatan penggunaan berbagai pakaian profesi, adat istiadat, hingga ala pejuang kemerdekaan RI merupakan kegiatan tahunan sejak lama.

Namun, karena pandemi Covid-19 melanda sehingga membuat segala aktivitas belajar mengajar, termasuk peringatan Hari Pahlawan dilakukan secara daring sejak tahun 2019 sampai 2020 lalu.

Kini, kegiatan tersebut kembali dilaksanakan usai Kota Mojokerto masuk Level 1 sesuai Imendagri Nomor 57 Tahun 2021. Meski harus dengan protokol kesehatan ketat.

Baca Juga: Tiga Buku tentang Bung Tomo Ini Bisa Temani Liburan di Hari Pahlawan

"Ini memang tradisi di sekolah kami, sudah dua tahun vakum. Siswa dibebaskan pakai baju apapun, seperti profesi, adat istiadat, pejuang, maupun santri. Ini juga masih dalam masa pandemi, jadi tidak memaksa mengenakan pakaian tradisonal. Tapi anak-anak antusias sekali ternyata," ucapnya.

Widi sapaan akrabnya menambahkan penggunaan pakaian-pakaian tersebut merupakan cara sekolah untuk mengajarkan sisanya memakai Hari Pahlawan setiap 10 November.

"Dari pakaian itu siswa diajarkan memaknai Hari Pahlawan sesuai persepsi mereka seperti apa. Disitu mereka akan paham. Identitas bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika dalam menjaga kesatuan NKRI," katanya