Logo

Di Madiun, Harga Minyak Goreng Masih Tinggi dan Mulai Langka

Reporter:,Editor:

Selasa, 08 February 2022 08:20 UTC

Di Madiun, Harga Minyak Goreng Masih Tinggi dan Mulai Langka

HET. Minyak goreng yang dijual di salah satu ritel modern di Surabaya sesuai HET yang ditetapkan pemerintah. Foto: Pemkot Surabaya

JATIMNET.COM, Madiun – Harga minyak goreng di pasaran Caruban, Kabupaten Madiun, masih tinggi dan di atas eceran tertinggi. Untuk komoditas jenis curah sekitar Rp19 ribu per kilogram. Sedangkan untuk kemasan masih berkisar antara Rp18 ribu hingga Rp19.500 per liter.

Harga itu berlaku meski pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah mengumumkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng di pasar tradisional maupun ritel. Untuk jenis curah Rp11.500 per liter, kemasaran sederhana Rp13.500, dan kemasan premium Rp14 ribu. Kebijakan itu dijadwalkan berlaku mulai 1 Februari 2022.

Sri Puji Rahayu, salah seorang pemilik toko kelontong mengatakan bahwa kondisi ini berdampak pada penjualan. Menurut dia, sebagian besar pembeli mengurungkan niatnya untuk membeli minyak goreng. Sebab, mereka menilai harga sudah turun dengan rata-rata Rp14 ribu per liter untuk jenis kemasan premium.

BACA JUGA: HET Migor Ditetapkan Tapi Belum Berlaku di Kota Madiun

“Banyak yang menawar dengan harga Rp14 ribu, tapi tidak saya kasih. Mereka akhirnya pergi,” ucap dia, Selasa, 8 Februari 2022.

Sri menjelaskan ihwal belum turunya harga minyak goreng yang dijual karena harga kulakannya masih tinggi, yakni Rp227 ribu dari distributor. Uang itu untuk pembelian per karton yang berisi 12 kemasan minyak goreng. Maka, harga per wadah plastik dengan kapasitas 1 liter Rp18.900.

“Saya menjualnya Rp19.500 per kemasan karena belum dapat kulakan yang harganya lebih murah,” ujar Sri.

BACA JUGA: Harga Minyak Melonjak Naik, Disperindagkop dan UM Madiun Gelar Operasi Pasar

Selain harga minyak goreng masih di atas HET, keberadaan komoditas itu di pasaran dinilai terbatas. Lina Marga, pemilik toko kelontong lain di Caruban mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng. “Saya tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan karena hanya mendapat tiga kemasan saja,” kata dia ditemui terpisah.

Jumlah minyak goreng yang terbatas dijualnya dengan harga di atas HET. Sebab, ia juga membelinya dari tengkulak dengan harga yang tinggi.