Logo

Deteksi Dini Kisruh Pilkada, Bawaslu Mojokerto Sosialisasi Penyusunan Indeks Kerawanan Pemilu 2024

Reporter:,Editor:

Senin, 14 November 2022 08:20 UTC

Deteksi Dini Kisruh Pilkada, Bawaslu Mojokerto Sosialisasi Penyusunan Indeks Kerawanan Pemilu 2024

abupaten Mojokerto menggelar sosialisasi dan implementasi peraturan Bawaslu dan non peraturan Bawaslu untuk deteksi dini kisruh pemilu kepala daerah (Pilkada), Senin 14 November 2022. Foto: Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto menggelar sosialisasi dan implementasi peraturan Bawaslu dan non peraturan Bawaslu untuk deteksi dini kisruh pemilu kepala daerah (Pilkada), Senin 14 November 2022.

Acara yang menghadirkan nara sumber dari Ketua KPU dan Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto ini mengupas terkait penyusunan indeks kerawanan Pemilu 2024 di Hotel Arayana, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Aris Fahrudin Asy'at Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto menjelaskan, kegiatan yang digelar itu merupakan respon terhadap perintah Bawaslu pusat berkaitan perumusan sekaligus penelaahan beberapa titik kerawanan Pemilu 2024.

"Tentunya kami tidak bisa merumuskan sendiri, harus melibatkan stakeholder diantaranya kepolisian, Pemda dan sekaligus rekan-rekan media," ujarnya.

Baca Juga: Presiden PKS Berikan Pesan Khusus untuk Kadernya di Pemilu 2024

Yang kedua, lanjut Aris, pihaknya sangat meminta bantuan stake holder untuk ambil bagian dalam upaya meneropong situasi ataupun potensi apa yang kelak bakal terjadi di Kabupaten Mojokerto.

"Mata kami cuma dua, untuk itu kami butuh mata-mata lainnya untuk melakukan pengawasan pemilu. Mata-mata inilah yang jadi modal kami untuk mencegah potensi pelanggaran pemilu," ucapnya.

Aris menyebut, pihaknya dalam menjalankan fungsi pengawasan akan tetap mengedepankan proses pencegahan."Kesuksesan tugas kita tidak dinilai dengan banyaknya temuan atau laporan terkait pelanggaran pemilu tapi yang terpenting yakni proses identifikasi awal untuk mencegah terjadinya konflik," tuturnya.

Dirinya berharap, berbagai hal yang nanti berhasil dirumuskan dalam kegiatan ini bakal menjadi bekal awal untuk melakukan pengawasan kedepan. "Syukur-syukur ini jadi data akurat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan dalam tahapan pemilu 2024 nanti," katanya.

Baca Juga: Rapimda Tidar Jatim Rekomendasikan Prabowo Capres, Gus Fawait Cawagub di Pemilu 2024

Afidatus Sholikhah, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kabupaten Mojokerto dalam paparannya menjelaskan inti dari kegiatan sosialiasi ini untuk melakukan identifikasi kerawanan Pemilu 2024. 

Termasuk mendeskripsikan potensi kerawanannya di masing-masing wilayah. "Kerawanan ini adalah segala hal yang berpotensi mengganggu proses pemilihan umum yang demokratis," ucapnya.

Ia menambahkan, tujuan disusunnya indeks kerawanan pemilu 2024 ini untuk melakukan pemetaan kerawanan, alat proyeksi dan deteksi dini serta sebagai basis untuk program pencegahan dan pengawasan. "Apalagi Kabupaten Mojokerto selalu menjadi berita nasional terkait kisruh pilkada, makanya butuh pemetaan," ia memungkasi.

Sementara, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto, Nugraha Budhi Sulistya dalam paparannya menjelaskan terkait delapan potensi masalah dalam pemilihan legislatif (Pileg), pemilihan presiden (Pilpres) dan Pilkada.

Diantaraya yakni, terjadinya polarisasi yang mengancam demokrasi dan tidak mencerdaskan masyarakat. Selain itu, lanjut Nugraha, potensi masalah lainnya yakni pemberitaan hoax, politik identitas, proses penyusunan DPT, golput, Covid-19, terir ideologi dan ketidak puasan kandidat pemilu.

"Misal dalam pilpres kemarin muncul sebutan kadrun dan kecebong. Ini adalah hal kecil yang tidak bisa diabaikan yang harus kita antisipasi bersama," ujarnya.