Logo

Desa di Kabupaten Madiun Rintis Destinasi Wisata Pancur Pitu

Reporter:,Editor:

Minggu, 09 February 2020 12:28 UTC

Desa di Kabupaten Madiun Rintis Destinasi Wisata Pancur Pitu

AIR BERKHASIAT. Dua anak berenang di kolam Pancur Pitu di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Foto: ND Nugroho.

JATIMNET.COM, Madiun – Sejumlah desa di Kabupaten Madiun berlomba-lomba berinovasi dalam bidang pariwisata. Salah satunya di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan yang tengah merintis destinasi wisata Pancur Pitu.

Sesuai namanya, ada tujuh pancuran di dekat sumber air yang berada di lereng Gunung Pandan itu. Konon, sejumlah warga yang mandi dari salah satu pancuran, pintu rezekinya semakin terbuka. Bahkan ada yang menyebut salah satu pancuran bisa menyembuhkan stroke dan bisa awet muda.

“Warga dari luar daerah yang datang mengatakan demikian,” ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumberbendo, Sukarno Minggu 9 Februari 2020.

BACA JUGA: Cegah Penyalahgunaan Dana Desa, Pemkab Madiun Bentuk Tim Monitoring

Terlepas benar atau tidaknya khasiat itu, lokasi Pancur Pitu yang berada di ketinggian antara 300-400 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memiliki hawa sejuk. Karena hendak dikelola sebagai destinasi wisata, fasilitas infrastruktur mulai dibangun.

Akses masuk dari jalan desa ke lokasi yang sebelumnya hanya berupa tanah telah dirabat. Kolam kecil untuk berendam bagi pengunjung juga telah ada. Demikian halnya dengan beberapa titik untuk ber-swafoto.

Kepala Desa Sumberbendo, Suprapto mengatakan pembangunan fasilitas tersebut menggunakan dana desa tahun 2019. Jumlah uang yang terpakai sekitar Rp 75 juta. Untuk kelanjutan proyek, duit sekitar Rp 97,5 juta dari sumber yang sama sudah masuk dalam rencana belanja tahun ini.

“Kolam renang anak-anak dan dewasa segera dibangun. Nanti, juga disediakan bumi perkemahan,” ujar dia.

BACA JUGA: Disparpora Kabupaten Madiun Ajak Warga Manfaatkan Bambu untuk Kembangkan Wisata

Selain infrastruktur, pihak pemerintah desa juga mempersiapkan syarat administrasi dibukanya Pancur Pitu. Salah satunya nota kesepahaman dengan Perum Perhutani selaku pemilih lahan.

“Luas lahan untuk tempat wisata ini rencananya sekitar 5,6 hektare,” Suprapto  menambahkan. Bahkan pihak pemerintah desa sudah melakukan koordinasi secara lisan dengan Perum Perhutani.

Sementara itu, pengembangan desa wisata tengah digalakkan di Kabupaten Madiun. Kini, sejumlah destinasi wisata, seperti Watu Rumpuk di Desa Mendak, Kecamatan Dagangan dan Selo Gedong di Desa Bodag, Kecamatan Kare telah dibuka.