Selasa, 04 January 2022 02:20 UTC
SIG manfaatkan sampah kota jadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara di Pabrik Cilacap (Jateng) dan Pabrik Narogong (Jabar). Foto: SIG
JATIMNET.COM, Gresik - Delapan pabrik milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG meraih penghargaan Proper Hijau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia. Penghargaan pada agenda Proper yang diumumkan secara virtual beberapa hari lalu, pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper).
Yakni, Group Head of Plant Operation (GHoPO) Pabrik Tuban, PT Semen Gresik (Pabrik Rembang), PT Semen Padang (Pabrik Indarung), PT Semen Tonasa (Pabrik Pangkep), dan PT Solusi Bangun Indonesia (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap serta Pabrik Lhoknga).
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, perusahaan meraih penghargaan Proper Hijau bukti komitmen SIG terhadap praktik bisnis berkelanjutan dengan penerapan prinsip green industri. Hal ini sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) oleh perusahaan, SIG juga mendukung komitmen Indonesia terhadap COP21 (2015) dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Penghargaan ini jadi motivasi kami, terus meningkatkan praktik dan komitmen terhadap lingkungan, dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan," kata Vita Mahreyni, Selasa 4 Januari 2022.
Baca Juga: Sigap RTLH Pemkab Gresik Masuk Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Nasional
Proper Hijau merupakan kriteria bagi perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih baik, dari yang telah dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance). Melakukan pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, dan telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.
"SIG akan terus berinovasi dan memberikan solusi, terhadap kebutuhan pembangunan untuk masa depan yang lebih baik," lanjut Vita.
Upaya mewujudkan visi menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terkemuka, SIG mendukung terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan dalam empat pilar keberlanjutan SIG, yakni pilar pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pilar iklim dan energi, pilar ekonomi sirkular, serta pilar masyarakat dan komunitas.
Wujud dari komitmen ini adalah, keberhasilan SIG menurunkan intensitas emisi CO2 Scope 1 menjadi 607 kg CO2/ton semen ekuivalen atau turun 14,24 persen dari baseline tahun 2010.SIG mengklaim, pencapaian tersebut didapat melalui inisiatif efisiensi konsumsi energi, penurunan faktor terak, serta peningkatan penggunaan limbah sebagai bahan bakar alternatif.