Sabtu, 04 September 2021 23:00 UTC
Logo Koperasi Indonesia
JATIMNET.COM, Banyuwangi – Koperasi di Banyuwangi dinilai masih mampu bertahan dan tidak sampai menutup operasional mereka setelah 18 bulan pandemi Covid-19 di Indonesia. Kasus positif pertama virus SARS-Cov-2 yang menyebabkan pandemi di Indonesia tercatat pada awal Maret 2021 di Jakarta dan meluas di tanah air.
Ketua Asosiasi Koperasi (Askop) Banyuwangi Wawan Kurniadi mengatakan dampak yang dirasakan koperasi atas pandemi ialah turunnya jumlah tabungan yang masuk dari masyarakat. Namun saat ini dia tidak memiliki data pasti seberapa parah dampak pandemi Covid-19 pada sekitar 40 anggota yang tergabung.
Namun dia menyatakan belum ada koperasi yang melaporkan kesulitan beroperasi hingga terancam tutup. Dengan minimnya uang tabungan yang masuk, koperasi-koperasi juga memilih mengurangi menerima permohonan pinjaman dari anggotanya.
BACA JUGA: Geliat UMKM di Masa Pandemi (3): Memanfaatkan Bantuan Pemerintah dan Jaringan Asosiasi
"Saya kira rata-rata kesulitan di bidang pendanaan karena masyarakat untuk keuangan otomatis untuk saat ini juga untuk kehidupan saja sudah kesulitan. Sementara ini tidak ada laporan kepada kami adanya koperasi yang tidak beroperasi, sepertinya tidak ada," kata Wawan, Jumat, 3 September 2021.
Dia menjelaskan dalam kondisi seperti ini manajemen maupun petugas lapangan koperasi-koperasi tersebut biasanya lebih sering berkomunikasi dengan para anggota. Dengan komunikasi yang lebih rapat, permasalahan di sisi koperasi maupun anggota bisa mencapai mufakat.
BACA JUGA: Hidupkan Koperasi, Strategi Fatayat NU Bantu Ekonomi di tengah Pandemi
Wawan mengataan di sisi anggota biasanya tak mampu membayar cicilan pinjaman mereka sehingga manajemen memberikan pelonggaran. Misalnya, anggota yang berkewajiban mengangsur pinjaman sebulan sekali, kini boleh membayar dua bulan sekali atau tiga bulan sekali.
"Saya kira hubungan antara koperasi dengan anggotanya baik. Cuma kondisi seperti ini kalau ngomong kesulitan ya semua kesulitan, jadi gimana ya, dibicarakan kalau ada kendala," kata Pimpinan KSP Kurnia Banyuwangi ini.
Untuk diketahui sampai akhir tahun 2020, terdapat 649 koperasi di Banyuwangi yang aktif melakukan usaha. Di tataran Provinsi Jawa Timur, terdapat 22.834 koperasi aktif dan 9,78 juta UMKM yang keduanya berkontribusi 57,25 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tri wulan pertama 2021.