Rabu, 05 January 2022 08:00 UTC
RAMAI. Tingkat kunjungan wisatawan di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, mencapai 45 persen saat momentum libur Tahun Baru 2022, Sabtu, 1 Januari 2022. Foto: Nd.Nugroho
JATIMNET.COM, Magetan – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak pada capaian pendapatan di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan. Selama 2021, destinisi wisata itu hanya memberi kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD)Rp9,5 miliar.
Padahal target awal dalam APBD sebanyak Rp14 miliar. Kemudian, di perubahan APBD diturunkan menjadi Rp12,5 miliar. Meski sudah diturunkan, namun realisasinya hanya 76,5 persen dan masih di bawah target.
Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Magetan Eka Radityo mengatakan tidak tercapainya target PAD di Telaga Sarangan merupakan dampak dari PPKM.
BACA JUGA: Libur Tahun Baru, Telaga Sarangan Tetap Jadi Tujuan Wisata Favorit
Guna mencegah penyebaran Covid-19, seluruh destinasi wisata sengaja ditutup selam empat bulan beberapa waktu lalu. Kemudian, dibuka kembali dengan batasan jumlah pengunjung yang menyesuaikan level PPKM di setiap daerah.
"Karena waktu itu ada kebijakan dari pemerintah pusat untuk penutupan obyek wisata," ujar Eka, Rabu, 5 Januari 2022.
Namun demikian, saat menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, kondisi pariwisata membaik. Pemerintah mengizinkan operasional destinasi wisata dengan batasan kunjungan maksimal 75 persen.
Di Telaga Sarangan, kunjungan pariwisata terbanyak pada Minggu, 26 Desember 2021. Adapun jumlah wisatawan yang datang sebanyak 9.000 orang atau hanya 45 persen dari kapasitas maksimal 20 ribu orang.
BACA JUGA: Wisata Telaga Sarangan Magetan Dibuka, Uji Coba Tiga Bulan
Eka berharap agar pandemik Covid-19 berakhir. Dengan demikian, perekonomian bisa kembali pulih. Salah satu indikatornya dibukanya kembali lokasi wisata, seperti Telaga Sarangan. Tempat itu menjadi lokasi bekerja bagi sebagian orang.
Mereka di antaranya pemilik hotel dan para pekerjanya, pelaku usaha persewaan kapal boat, jasa menunggang kuda, tukang foto langsung jadi, penjual makanan dan minuman, serta oleh-oleh khas Magetan.
"Meski sekarang sudah mulai longgar, tapi kami tetap mengimbau agar protokol kesehatan tetap diterapkan," kata Eka.