Logo

Dampak Covid-19, Peserta Ritual Mendak Tirta di Air Terjun Madakaripura Hanya 1 Desa

Reporter:,Editor:

Sabtu, 04 July 2020 10:40 UTC

Dampak Covid-19, Peserta Ritual Mendak Tirta di Air Terjun Madakaripura Hanya 1 Desa

BERKURANG. Prosesi Ritual Mendaktirta Oleh Umat Hindu Suku Tengger, di Kawasan Air Terjun Madakaripura. Foto : Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo - Mendekati Perayaan Yadnya Kasada 2020, Tahun Baru Saka 1942, serangkaian ritual keagamaan dilaksanakan Umat Hindu Suku Tengger yang tinggal di lereng Gunung Bromo.

Salah Satunya Ritual Mendak Tirta di mata air suci, air terjun Madakaripura, Desa Nogorejo Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, Jum'at 3 Juli 2020.

Air Terjun Madakaripura sendiri, diyakini masyarakat Hindu Tengger merupakan tempat pertapaan Patih Gajah Mada yang diakui sebagai leluhur suku Tengger, dan dikenal sebagai penguasa Nusantara.

Mendak Tirta merupakan proses pengambilan air suci, yang merupakan bagian prosesi adat sebelum menginjak peringatan Yadnya Kasada. Harapan dalam ritual Mendak Tirta, hubungan manusia dengan manusia, serta manusia dengan pencipta, maupun manusia dengan alam diharapkan bisa menyatu dalam hubungan yang harmonis.

BACA JUGA: Agustus 2020 Wisata di Bromo Segera Dibuka, Pengunjung Dibatasi

Seperti biasanya, Ritual Mendak Tirta diisi warga Tengger dengan membawa beberapa sesaji hasil bumi. Nantinya sesaji sendiri diberi doa-doa, di pelataran tempat suci air terjun Madakaripura. Tujuannya adalah meminta izin ke Shang Yang Widiwasa untuk mengambil air suci di lokasi setempat.

Usai melakukan ritual doa bersama, warga Tengger mengunjungi mata air terjun Madakaripura, guna mengambil air suci. Serta, melarung sejumlah sesaji yang telah diberi mantra oleh pemuka agama suku Tengger.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto mengatakan, ritual yang dilakukan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena masa Pandemi Covid-19, jumlah peserta lebih sedikit atau 50 persen dari biasanya, sesuai dengan protokol kesehatan.

Dengan menerapkan protokol distancing bagi warga Suku Tengger. Bahkan, yang ikut ritual hanya berasal dari Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura. “Tahun ini lebih sedikit yang ikut, satu desa saja. Tapi di kabupaten lainnya, juga melakukan ritual yang sama,"terang Bambang kepada Jatimnet.com, Sabtu 4 Juli 2020.

BACA JUGA: Menuju New Normal Pelaku Wisata di Bromo Aksi Bagi-bagi Masker

Bambang menyampaikan, kabupaten yang dimaksud adalah Lumajang dan Pasuruan. Dimana Kabupaten Lumajang melakukan Ritual Mendak Tirta di sumber mata air Watu Klosot dan Rondokuning. Lalu Pasuruan, di mata air Widodaren.

Dalam Ritual Mendaktirta sendiri, Bambang menyebut, pemuka agama Tengger mengajak umat berdoa bersama, bagi masyarakat terdampak Covid-19 agar segera diberi kesembuhan.

Sementara bagi mereka yang masih sehat, dijauhkan dari segala macam penyakit dan disehatkan baik lahir dan batinnya.

Menutupi prosesi ritual, pemuka agama Tengger kemudian membawa air suci yang diambil dari mata air terjun Madakaripura, lalu diletakkan di Pura Luhur Poten, berlokasi di tengah lautan pasir Gunung Bromo.

Bambang menambahkan, ritual selanjutnya yang akan dilakukan Umat Hindu Tengger, yakni Ritual Melasti atau upacara pensucian diri, dimana digelar pada Minggu besok 5 Juli 2020.

"Untuk Ritual Melasti, kami mulai sekitar pukul 10.00 WIB sampai selesai. Dan yang ikut, hanya para pemangku saja dari 4 kabupaten sekitar, yakni Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang," katanya.