Jumat, 03 July 2020 13:40 UTC
WISATA BROMO. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bulan Agustus 2020 mendatang akan segera membuka kawasan obyek wisata. Foto: Bruriy/ Dokumen
JATIMNET.COM, Probolinggo - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) bulan Agustus 2020 mendatang akan segera membuka kawasan obyek wisata.
Hal itu menyikapi keluarnya Surat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : 261/MenLHK/KSDAE/KSA.0/6/2020 tanggal 23 Juni 2020, tentang Reaktivasi bertahap kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Suaka Margasatwa Untuk Kunjungan Wisata Alam dalam kondisi transisi akhir Covid-19.
Serta Surat Edaran Gubernur Jawa Timur No 650/28404/118.1/2020 tanggal 19 Juni 2020, Perihal tatanan kenormalan baru sektor pariwisata Jawa Timur.
Dimana disebutkan dalam rangka pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi covid 19, diperlukan upaya-upaya pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dengan tetap mempedomani dan memperhatikan kriteria health, hygine, security dan safety sesuai arahan Presiden Republik Indonesia.
BACA JUGA: Menuju New Normal Pelaku Wisata di Bromo Aksi Bagi-bagi Masker
Kepala Seksi Pengelolaan Wisata Wilayah 1 TNBTS, Sarmin mengatakan terkait pembukaan obyek wisata sendiri, pihaknya masih menunggu rekomendasi empat daerah. Yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang.
"Perkiraan Awal Agustus dibuka, namun kami masih menunggu persiapan dan rekomendasi empat kabupaten untuk pembukaan TNBTS," kata Sarmin, Jum'at 3 Juli 2020.
Persiapan itu sendiri, meliputi pembangunan fasilitas sesuai dengan standar protokol kesehatan covid-19. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum
"Untuk fasilitas sesuai standar protokol kesehatan Covid-19 kami akan siapkan. Seperti hand sanitzer, tempat cuci tangan dan disinfektan secara personal ataupun dari TNBTS," katanya.
BACA JUGA: Obyek Wisata di Probolinggo Segera Dibuka, Termasuk Bromo
Sarmin menyebutkan, penempatan fasilitas diletakkan di titik-titik kerumunan masyarakat, di kawasan destinasi wisata TNBTS. Seperti Penanjakan 1, Kedaluh, Bukit Teletubis, Bukit Cinta dan lainnya.
Lanjut Sarmin, dalam pembukaan kawasan obyek wisata nantinya, akan diberlakukan pembatasan jumlah kunjungan. Dimana jika merujuk surat edaran LHK, pengunjung hanya 10-20 persen dari biasanya.
"Nantinya kami akan mulai dari 10-20 persen itu, sebagai tahapan uji coba. Kalaupun sesuai harapan, kami akan tambah kuotanya," katanya.
Sarmin menjelaskan, pembatasan kunjungan sendiri dilakukan lewat pengaturan pemesanan tiket, hanya secara online. Dan cara itu dinilai mudah, guna mengetahui booking tiket sudah penuh atau tidak.
BACA JUGA: Bromo KOM Challenge, Ajang Promosi Pariwisata Jatim
Sementara hasil rapat TNTBS sendiri bersama sejumlah pihak pada 1 Juli 2020, terkait kesiapan mnghadapi situasi new normal / adaptasi kebiasaan baru sektor wisata.
Untuk tahap awal, kegiatan pariwisata alam one day trip " bisadilakukan pada wilayah zona tidak terdampak (hijau) dan zona resiko rendah (kuning), dan atau zona lain dengan rekomendasi tertulis dari Bupati.
Dan pmbelian tiket masuk hanya dapat dilakukan secara online melalui situs bookingbromo.bromotenggersemeru.org sesuai dengan ketersediaan kuota sebesar 20 persen dari daya dukung daya tampung (sejumlah 739 orang) dengan rincian; site Pananjakan, Kabupaten Pasuruan : 178 orang/hari (20 persen dari DD/DT ebaanyak 892 orang ).
Lalu site Bukit Cinta, Kabupaten Pasuruan : 28 orang/ ari (20 persen DD/DT) sebanyak 141 orang); site Bukit Kedaluh, Kabupaten Pasuruan : 86 orang/hari (20 persen DD/DT) sebanyak 434); Site Savana Teletubbies, Kab. Probolinggo: 347 orang/hari (20 persen DD/DT) jumlah pengunjung sebanyak 1. 735 orang); site Mentigen, Kabupaten Problolinggo : 100 orang/hari (20 persenDD/DT) sebanyak 500 orang).
