Logo

Dampak Covid-19, Lebih Dari 2.000 Pelaku Wisata di Situbondo Menganggur

Reporter:,Editor:

Selasa, 14 April 2020 13:40 UTC

Dampak Covid-19, Lebih Dari 2.000 Pelaku Wisata di Situbondo Menganggur

WISATA. Pantai Pasir Putih di Kecamatan Bungatan, salah satu wisata andalan Kabupaten Situbondo. Sejak wabah Covid-19, seluruh tempat wisata ditutup dan sepi pengunjung. Dok: jatimnet.com

JATIMNET.COM, Situbondo – Sebanyak 2.000 lebih pelaku wisata di Situbondo terpaksa menganggur sejak pemerintah setempat menutup semua lokasi destinasi wisata. Sebagian besar dari mereka merupakan karyawan yang selama ini bekerja di tempat pariwisata.

“Dampak wabah virus Corona menyebabkan sektor pariwisata lumpuh total,” Kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo Tutik Margiyanti, Selasa, 14 April 2020.

Menurut Tutik, Pemkab Situbondo telah menutup lokasi wisata sejak 23 Maret lalu. Sejak saat itu para pelaku usaha di bidang pariwisata juga menutup usaha mereka. Para karyawan yang bekerja di hotel maupun restoran di kawasan wisata setempat akhirnya “dirumahkan”.

BACA JUGA: Cegah Covid-19, Hotel di Pasir Putih Jadi Tempat Karantina Pemudik

Tutik mengatakan para pelaku wisata yang selama ini mendapat penghasilan dari lokasi wisata juga ikut menganggur. Sesuai ketentuan pemerintah pusat, ada sepuluh kriteria pelaku wisata termasuk karyawan yang terkena dampak Covid-19.

“Setelah kami hitung jumlah persisnya ada 2.097 pelaku wisata di Situbondo terdampak langsung wabah virus Corona,” ujarnya.

Untuk meringankan beban mereka, Dinas Pariwisata sedang mengupayakan bantuan sosial dan mendaftarkan kartu prakerja bagi para karyawan. Apalagi belum ada kepastian sampai kapan wabah virus Corona akan berakhir.

BACA JUGA: Situbondo Petakan Lima Klaster Penularan Covid-19, Terbanyak Jemaah Umrah

“Karena dinas kami masuk Gugus Tugas Covid-19, maka kami akan mengupayakan juga bantuan KUR (Kredit Usaha Rakyat) bagi pelaku usaha,” katanya.

Tutik mengatakan Pemkab Situbondo memiliki 13 destinasi wisata alam. Beberapa lokasi wisata menjadi tempat favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Sejak kunjungan wisata ditutup karena alasan jaga jarak atau social distancing, maka tempat-tempat wisata seperti menjadi kota mati.

“Dari 600 ribuan pengunjung wisata selama 2019, sebanyak 1.677 orang di antaranya merupakan wisatawan asing,” ucapnya.