Logo

Dampak Corona, 1.200 Calon Penumpang Kereta Batalkan Perjalanan

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 March 2020 12:00 UTC

Dampak Corona, 1.200 Calon Penumpang Kereta Batalkan Perjalanan

LENGANG. Ruang tunggu di Stasiun Besar Madiun lengang lantaran diberlakukannya sosial distancing dampak dari wabah virus Corona atau Covid-19. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Madiun – Sekitar 1.200 calon penumpang kereta di wilayah PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun membatalkan perjalanan. Ini dampak dari wabah virus Corona atau Covid-19 yang kian menyebar.

“Sudah banyak calon penumpang yang membatalkan pemesanan tiket, salah satunya karena faktor penerapan social distancing,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, Jumat, 27 Maret 2020.

Mereka yang membatalkan perjalanan, menurutnya, akan mendapatkan ganti. Nominalnya sama dengan yang telah dikeluarkan saat membeli tiket. Adapun realisasinya secara tunai atau non tunai (transfer) dalam kurun waktu 30-45 hari setelah pembatalan.

BACA JUGA: Dampak Corona, Empat Kereta Tak Masuk Jakarta

Sementara, bagi calon penumpang yang tetap bepergian sesuai jadwal, kemungkinan harus dialihkan ke kereta lain. Bila kelasnya sama atau lebih tinggi, tidak akan diminta tambahan biaya. Namun, bila sebaliknya, uang kelebihan akan dikembalikan oleh PT KAI.

Hal ini karena pembatalan perjalanan sejumlah kereta seiring program social distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. “Untuk yang melintasi wilayah Daop 7 Madiun ada dua kereta,” ujar Ixfan.

Kereta itu adalah Logawa relasi Purwokerto – Jember dan kereta Gaya Baru Malam Selatan relasi Surabaya (Gubeng) – Jakarta (Pasar Senen). “Perjalanannya dibatalkan mulai tanggal 1 April sampai 17 Juni 2020,” kata dia.

BACA JUGA: Hindari Penyebaran Virus Corona, Kereta Api Disemprot Disinfektan

Selain itu, PT KAI juga mengurangi relasi perjalanan sejumlah kereta. Untuk yang lewat wilayah Daop 7 Madiun, Ixfan menyatakan berlaku bagi empat kereta dengan tujuan akhir Stasiun Gambir maupun Pasar Senen, Jakarta. “Tidak lagi masuk Jakarta, mulai Rabu (25 Maret 2020) sampai 17 Juni 2020,” ujar Ixfan.

Kereta itu adalah Argo Wilis yang berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung, kereta Turangga yang berangkat dari Surabaya Gubeng hingga Bandung, dan kereta Malabar dari Stasiun Malang hingga Bandung.

Padahal, seharusnya kereta-kereta tersebut memiliki tujuan akhir Pasar Senen, Jakarta. Pengurangan relasi juga diberlakukan bagi kereta Mutiara Selatan yang rutenya hanya dari Malang hingga Bandung.