Logo

Covid-19, Warga Pinggir Hutan Banyuwangi Belajar Kelas Paket Gunakan Zoom

Reporter:,Editor:

Rabu, 01 April 2020 01:00 UTC

Covid-19, Warga Pinggir Hutan Banyuwangi Belajar Kelas Paket Gunakan Zoom

Janotok dan rekannya menyimak penjelasan mentor kelas paket Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Nur Surya Education di Lingkungan Papring, Kelurahan / Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Foto : Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Sejumlah warga Lingkungan Papring, Kelurahan / Kecamatan Kalipuro, yang mengikuti kelas paket A, B, dan C tetap melanjutkan kegiatan belajarnya. 

Menyikapi pandemi SARS-Cov-2 atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) masuk Jawa Timur, mereka melaksanakan kegiatan itu memanfaatkan aplikasi pertemuan daring Zoom. 

Beberapa yang tidak memiliki gawai atau spesifikasi gawainya tak sesuai, meminjam milik tetangganya atau bergabung dua orang di satu perangkat. Sementara mentor atau guru yang mengajar mereka memberikan pelajaran dari rumah masing-masing. 

Sebagaimana jadwal biasa, hari Minggu pukul 15.00 WIB mereka sudah siap dengan pakaian rapih di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Nur Surya Education di kampung mereka. 

BACA JUGA: Banyuwangi Siapkan 300 Bed Perawatan Covid-19, Termasuk Kamar Spesial

Namun tak seperti biasa, kali ini hanya ada 4 siswa dewasa di lokasi pembelajaran yang berjarak sekitar 100 meter dari hutan wilayah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Utara itu. 

"Lebih puas belajar ketemu langsung, ada keluhan bisa langsung ngacung tanya," kata Janotok (38), salah satu siswa warga setempat, Minggu 22 Maret 2020. 

Dia mengatakan belajar mengajar menggunakan panggilan video memiliki beberapa kekurangan. Selain keterbatasan interaksi, terdapat suara-suara lain yang masuk sehingga berisik. 

Dirasakannya juga banyak siswa dewasa lain bicara sendiri-sendiri hingga nois suara semakin banyak. Selain itu koneksi internet yang tidak stabil membuat komunikasi putus-putus.

BACA JUGA: Satu Orang Banyuwangi Positif Covid-19

"Kalau fokus satu orang yang menerangkan nggak apa-apa. Jangan berkelompok tapi ngomong sendiri-sendiri," kata siswa pendidikan paket B atau setara SMP itu.

Risky Prasetyo Hadi sang mentor mengakui kegiatan belajar melalui panggilan video memiliki kekurangan. Misalnya sambungan internet yang buruk, dan ukuran layar gawai yang terlalu kecil untuk melakukan presentasi bahan ajar.

"Jadi untuk pembelajaran online ya sebatas memenuhi tuntutan materi yang seharusnya tersampaikan," kata Risky. 

Namun kondisi itu juga memberi kesempatan pada siswa untuk mengenal teknologi dan penggunaan media baru. Di sisi lain pengajaran secara online mendorong masing-masing mentor mengembangkan kreativitasnya. 

Dia sendiri berupaya membuat materi pembelajaran dalam presentasi atau lembar file digital yang mudah dipahami siswa. File materi ajar itu kemudian dikirimkan kepada siswa program pendidikan paket A, B dan C PKBM yang baru tahun ini aktif berkegiatan itu, untuk dipelajari.

BACA JUGA: Kondisi Membaik, Pasien Positif Covid-19 Banyuwangi Dites Swab Lagi

"Kalau panduan resminya ya materi tersampaikan meski dengan keterbatasan. Ya mungkin bisa pakai video presentasi pembelajaran," kata dia lagi.

Untuk diketahui aplikasi Zoom yang bisa digunakan rapat atau pertemuan online tersedia untuk gawai bersistem operasi Android dan komputer. Dalam keterangannya aplikasi bisa menampung pertemuan 100 peserta dengan kualitas layar tinggi dan pesan instan.