Logo

Covid-19, Komunitas Pekerja Industri Gelar Simulasi Resepsi Pernikahan Sambut New Normal

Reporter:,Editor:

Jumat, 12 June 2020 02:00 UTC

Covid-19, Komunitas Pekerja Industri Gelar Simulasi Resepsi Pernikahan Sambut New Normal

no image available

JATIMNET.COM, Mojokerto - Pekerja industri pernikahan di Kabupaten Mojokerto kehilangan pekerjaan, selama pandemi Covid-19. Bagaimana tidak, sudah tiga bulan lebih masyarakat dilarang menggelar acara pesta pernikahan dalam masa pandemi ini.

Tak ayal kondisi seperti ini, membuat mereka harus berjuang untuk bisa kembali menghidupi keluarganya. Terlebih pemerintah sedang gencar-gencarnya mensosialisasikan persiapan new normal di tengah pandemi Covid - 19.

Hal ini membuat mereka harus melakukan tindakan inovatif, agar bisa bekerja meski di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah pekerja industri pernikahan yang tergabung dalam komunitas pun menggelar simulasi pernikahan aman dari Covid-19 yang akan diajukan kepada pemerintah.

"Berawal dari rasa keprihatinan terhadap nasib teman-teman seprofesi yang sudah tiga bulan tidak ada kegiatan sama sekali. Tidak dapat job otomatis kami tidak dapat penghasilan," kata Ketua komunitas foto dan video, Dewa Radjasti Sakti Aji, pada Jatimnet.com, Kamis 12 Juni 2020.

BACA JUGA: Surabaya New Normal

Dari keprihatinan di tengah pandemi, simulasi di gelar di salah satu rumah di Desa Sajen, Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Di lokasi itu tampak didesain seperti pesta pernikahan sungguhan. Mulai dari sepasang pengantin, orangtua mempelai, penerima tamu lengkap dengan meja dan juga buku tamunya.

Tak hanya itu, penari cucuk lampah, kembang mayang, MC, pekerja sound system, dokumentasi foto video pun disimulasikan secara real dengan tetap menggunakan protap protokol kesehatan.

"Konsep kegitannya pun sama dengan resepsi pernikahan seperti biasanya. Yang membedakan hanya prosesnya dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah," ujar Dewa.

Ia menambahkan, tamu undangan pun diatur tempat duduknya dengan jarak aman satu setengah meter. Bahkan tamu di dalam ruangan juga dibatasi sesuai dengan kapasitas tempat yang disediakan tuan rumah untuk menghindari terjadinya penumpukan massa.

BACA JUGA: Perbup Dibuat Menuju New Normal Life, Pelanggar Akan Disanksi

"Nantinya di pintu masuk akan dijaga petugas untuk mengarahkan dan mengatur tamu dengan menerapkan protokol kesehatan. Jika di dalam masih banya, tamu tidak akan dibolehkan masuk dulu sebelum di dalam sudah longgar. Dan tamu yang di dalam juga tidak diperbolehkan lama-lama," katanya.

Selain itu, lanjutnya, sebelum resepsi pernikahan dilaksanakan tempat akan disterilkan terlebih dahulu dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh properti yang digunakan dalam acara resepsi pernikahan.

"Sebelum acara dilaksanakan, semua area sudah di strelisasi dengan disinfektan. Kemudian tamu yang masuk pun diwajibkan cuci tangan, sementara terkait dengan tradisi berjabat tangan pun akan diganti menjadi salam siku,” imbuhnya.

Dewa menambahkan, sebenarnya, sebelum pelaksanakan simulasi itu pihaknya sudah melakukan pengajuan surat permohonan kepada pemerintah kabupaten untuk bisa menerapkan sejumlah langkah resepsi aman dari Covid tersebut.

BACA JUGA: Masa Transisi, Hadapi New Normal Ini Pesan Risma Untuk Warga Surabaya

"Tanggapan pemerintah mendukung. Tapi katanya tidak punyak kuasa untuk memberikan izin. Karena yang punyak izin penuh adalah pemerintah provinsi," katanya.

Atas dasar itu, pihaknya pun mengajukan sejumlah kreteria resepsi pernikahan aman dari Covid-19 itu kepada pemprov. Tapi karena pengajuannya itu masih berbentuk tulisan.

"Jawabanya pemprov. Kita tidak bisa memberikan izin dulu. Kita kan tidak tau mekanismenya seperti apa. Mungkin ada contoh visualnya pak katanya. Sehingga kami buat simulasi seperti ini. Yang akan diajukan kepada pemprov sebagai referensi," katanya.