Logo
Virus Corona

CFD Tetap Buka, Ning Ita : Kita Jangan Latah Ikut Lockdown

Reporter:,Editor:

Minggu, 15 March 2020 08:30 UTC

CFD Tetap Buka, Ning Ita : Kita Jangan Latah Ikut Lockdown

CFD: Warga kota lakukan cuci tangan dan hand sanitizer cegah virus corona di CFD benpas Kota Mojokerto

JATIMNET.COM, Mojokerto - Maraknya penghentian Car Free Day (CFD) Di sejumlah daerah Jawa Timur seperti Jombang, bahkan Surabaya terkait Virus Corona atau COVID-19. Ternyata hal itu tidak membuat latah pemerintah Kota Mojokerto untuk menghentikan CFD yang rutin dibuka setiap hari minggu di Jalan Benteng Pancasila.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, menyampaikan bahwa untuk saat CFD tetap dilaksanakan seperti biasa di hari minggu. Hal ini berdasarkan petunjuk Gubernur Jawa Timur saat mengumpulkan seluruh Forkopimda Se Jawa Timur Sabtu 14 Maret 2020 di Surabaya.

"Saya sampaikan keputusan saya, sesuai petunjuk dari ibu Gubernur Jawa Timur, bahwa kepala daerah diberikan kewenangan untuk jangan langsung menutup (CFD, red)," ungkap Ning Ita, sapaan akrab Walkot Mojokerto.

Dia mempunyai alasan dan pertimbangan, tidak melakukan lockdown sejumlah tempat umum seperti sekolah, CFD. Sebab, perputaran ekonomi masih perlu, dan jangan mematikan pedagang saat jualan di kegiatan CFD ataupun di tempat keramaian.

BACA JUGA: Virus Corona, Risma: Perubahan Protokol, Tidak Boleh Salaman

Ning Ita kembali menegaskan, bahwa mempertimbangkan masalah perekonomian, terdapat ratusan pedagang yang menjadi pusat perekonomian warga Kota Mojokerto

"Kita jangan latah ikut-ikutan, kita harus memikirkan perekonomian yang harus tetap jalan. Kalau semua saya instruksikan di tutup, kota ini akan mati. Toh, secara nasional belum ada instruksi untuk lockdown," tegasnya.

Ia menjelaskan, pemkot selama ini terus melakukan pengawasan sesuai standar operasional (SOP) dalam memonitoring warga yang masuk kriteria Orang Dalam Resiko (ODR), Orang Dalam Pantauan (ODP), maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Mojokerto, selama 24 Jam.

BACA JUGA: Virus Corona, Pemkot Mojokerto Imbau Sekolah Tidak Melakukan Study Tour

"Saat ini ada 34 orang yang ODP, tapi 18 orang sudah bebas. Masih tersisa 16 orang, tiga diantaranya ODP dan selama 14 hari terus dalam pantauan kita. Kita juga tegaskan dan perkuat beberapa dinas terkait untuk menjalankan SOP," ungkapnya.

Menghindari bertambahnya ODP di Kota Mojokerto, Ita meminta pemilik pusat keramaian, maupun perdagangan seperti mall, hotel, lembaga, pabrik. Serta kantor yang ada tenaga kerja yang bersifat pengumpulan masa bisa bersinergi dengan menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer bagi siapa saja yang memasuki area tersebut, sesuai surat edaran yang dibuatnya sejak 4 Maret 2020 lalu.

"Semoga Mojokerto ke depan aman, dan bersinergi memperkuat antisipasi corona yang masuk ke Mojokerto. Seperti tadi pagi, kita tempatkan tiga mobil tangki air dan sabun sanitizer antiseptic. Biar seluruh pengunjung, maupun pedagang bisa melakukan cuci tangan di sana, kita himbau juga warga yang kurang sehat menggunakan masker dan segera memeriksakan diri ke tempat layanan kesehatan terdekat," pungkasnya. (ADV/ Inforial)