Minggu, 15 March 2020 05:30 UTC
SURAT EDARAN: Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, menjelaskan mengenai surat edaran tentang pendidikan dari dampak virus corona. Foto: Karin
JATIMNET.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Pupitasari mengimbau agar sekolah tidak melakukan kegiatan maupun perjalanan ke luar daerah. Termasuk akan melakukan study tour atau rekresasi ke luar daerah.
"Diakhir semester tahun ajaran biasanya sekolah mengadakan study tour atau bahkan rekreasi ke luar daerah, hari ini kita imbau agar tidak melakukan itu dulu. Untuk menghindari penyebaran virus Corona secara kontak langsung," ungkap Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Sabtu 15 Maret 2020.
Pemerintah Kota Mojokerto, lanjut Ning Ita panggilan akrabnya, baru menerima Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) No 3 Tahun 2020 mengenai intruksi sistem belajar-mengajar, pada Sabtu 14 Maret 2020, pagi-nya.
BACA JUGA: Belum Darurat Corona, Jatim Belum Tetapkan Status Lockdown
Tapi, surat edaran itu belum muncul, masih kata Ning Ita, Pemkot Mojokerto sudah melakukan langkah atau tindakan awal untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Mojokerto.
"Sejauh ini di kota Mojokerto masih aman, kita sudah melakukan antisipasi dan mengedarkan surat himbauan ke sekolah-sekolah di Kota Mojokerto melalui Dinas Pendidikan sejak 13 Maret 2020 kemarin," papar Ning Ita.
Dia juga mengimbau melalui surat ederan, pihak sekolah agar tidak melakukan study tour atau rekerasi sementara waktu, sampai batas yang tak ditentukan.
"Jangan sampai perjalanan ke luar negeri, keluar daerah saja, kita sarankan jangan. Seperti Solo, itu luar daerah yang kini sudah KLB ataupun jogja," tegasnya.
Ning Ita juga mengatakan, soal salah satu sekolah swasta di Kota Mojokerto yang kemarin sempat melakukan perjalanan ke Malaysia. Belasan siswanya saat ini dalam pemantauan selama 14 hari oleh dinkes.
"Sesuai dengan peraturan yang ada, sepulang mereka dari sana sampai saat ini, masih kita pantau keadaan meraka selama 14 hari. Karena kemarin sudah terlanjur, makanya ini kita tekankan agar semua sekolah tidak melakukan hal yang sama," imbuhnya. (ADV/ Inforial)