Selasa, 25 October 2022 09:00 UTC
Sidak. Petugas Gabungan, Saat Sidak di Salah Satu Apotik di Kabupaten Probolinggo. Foto : Humas Polres.
JATIMNET.COM, Probolinggo - Polres Probolinggo bersama BPOM dan Dinkes Kabupaten Probolinggo, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah apotik yang tersebar di wilayah setempat.
Sidak bertujuan, memastikan apotik di wilayah Kabupaten Probolinggo benar-benar mematuhi pengumuman pemerintah berkaitan penarikan lima jenis obat sirup yang disinyalir menjadi pemicu, merebaknya kasus ginjal akut yang menimpa anak-anak.
Sekedar informasi, kelima jenis obat sirup tersebut meliputi ; Termorex Sirup (obat demam), Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam).
Seluruh obat jenis sirup tersebut, diduga mengandung Etilen Gelikol, yakni senyawa organik yang digunakan sebagai bahan mentah dalam pembuatan fiber poliester, industri pabrik, serta polietilena tereftalat yang digunakan pada botol plastik.
Baca Juga: Ramai Isu Gagal Ginjal, Dinkes PPKB Kota Madiun Imbau Apotek Tarik Obat Sirup
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, adanya Sidak tersebut sebagai langkah pencegahan, peredaran lima jenis obat sirup yang dilarang oleh pemerintah tereebut
Di mana dari hasil pengecekan di apotek-apotek wilayah Kabupaten Probolinggo, kelima jenis obat itu diketahui sudah tidak diperjual belikan lagi di wilayah Kabupaten Probolinggo.
"Pasca ada pengumuman pemerintah, kami bersama Dinkes dan BPOM langsung melaksanakan patroli ke Apotek-apotek, di mana hasilnya sudah tidak di jual lagi kelim obat sirup yang dilarang peredarannya itu,"ujar Arsya, Selasa 25 Oktober 2022.
Arsya menghimbau kepada anggotanya, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, agar membeli dan memperoleh obat hanya di sarana resmi seperti apotek, toko obat, puskesmas atau rumah sakit terdekat. "Usahakan ketika membeli obat, cek kemasan dalam kondisi baik, cek labelnya, izin edar dan kedaluwarsa,"pesan Arsya.
Arsya berharap, dengan adanya Langkah-langkah cepat tanggap tersebut, pihaknya bisa menyelamatkan Anak-anak dari potensi penyakit yang berbahaya.