Logo
Untuk Berebut Tiket ke Parlemen

Caleg Artis Akui Populeritas bukan Jaminan

Reporter:,Editor:

Minggu, 17 February 2019 08:58 UTC

Caleg Artis Akui Populeritas bukan Jaminan

Tessa Kaunang saat dijumpai di Kantor Bappilu DPW Partai NasDem Jawa Timur, Minggu 17 Februari 2019. Foto: baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Surabaya – Calon legislatif dengan latar belakang artis Tessa Kaunang tidak mau mengandalkan populeritas yang dimiliki untuk meraih suara di DPR RI Dapil IX Tuban dan Bojonegoro.

“Saya ingin merangkul semua lapisan masyarakat, gak harus penggemar saja," ujar Tessa ditemui usai acara 'Nasdem Mengajak Masyarakat Hormati Guru' di kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Nasdem Jawa Timur, Minggu 17 Februari 2019.

Artis dengan nama lengkap Thessalonica Indria Roxana Aryani Anes Kaunang harus bertarung melawan beberapa nama tokoh. Sebut saja mantan Bupati Bojonegoro Suyoto, Bendahara DPW PAN Jawa Timur Agus Maimun, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha dan sejumlah tokoh politik lainnya di Dapil IX. Cukup berat jika hanya mengandalkan popularitas saja.

BACA JUGA: Caleg Artis NasDem Diserbu Penggemar Di Mall

Perempuan kelahiran Surabaya itupun mengaku harus banyak turun ke lapangan untuk menjaring suara. Untuk melawan sejumlah nama besar yang telah lama malang melintang di dunia politik, tidak bisa hanya mengandalkan popularitas sebagai artis.

“Kunjungan ke daerah seperti pasar, bertemu ibu-ibu, dan generasi milenial. Seluruh lapisan masyarakat akan saya temui. Sebetulnya penggemar itu malah sedikit yang akan memilih,” tutur putri musisi Surabaya, Arthur Kaunang itu.

Calon legisatif DPR RI dapil Jawa Barat X Krisna Mukti membenarkan membawa nama (kebesaran) artis tidak cukup. Meski tak ditampiknya itu merupakan keunggulan dibanding caleg yang bukan berlatarbelakang artis.

BACA JUGA: Five Vi Elus-Elus Kucing Di Pasar Keputran

“Contoh teman saya waktu pemilu 2014, dia lagi populer sebagai penyanyi dangdut. Dia hanya turun sekali, dua kali. Merasa cukup populer, akhirnya tidak terpilih," kata caleg yang pada pemilu 2014 lolos ke Senayan melalui PKB.

Popularitas memang penting, namun meraih kepercayaan dengan turun ke lapangan lebih penting lagi. Caleg artis harus tetap menyakinkan masyarakat bahwa dirinya pantas mewakili warga.

Krisna mengaku butuh waktu setahun untuk mengenalkan diri ke konstituen. "Kita juga harus tahu latar belakang. Kalau bukan dari kalangan pesantren, ya jangan turun ke pesantren. Kalau saya karena banyak ke ibu-ibu, saya pilih menjaring suara ibu-ibu," tandasnya.