Logo

Cak Nun Nyatakan Presiden Sekarang Belum Tepat  

Reporter:

Senin, 11 April 2022 05:00 UTC

Cak Nun Nyatakan Presiden Sekarang Belum Tepat

 

Cak Nun

JATIMNET.COM, Surabaya - Budayawan kondang Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun menyelipkan sindiran pada Presiden Joko Widodo yang dinilai belum tepat sehingga Indonesia belum maju. 

"Jadi wahai Amerika, wahai Rusia, wahai negara yang merasa kuat dan adikuasa, jangan pikir kalian benar-benar berkuasa, karena kami adalah bangsa dengan peradaban yang punya skala waktu hingga 18 generasi. Sehingga ilmu kami, manajemen kami akan jauh melebihi kalian semua.cuman masalahnya, sekarang belum tepat presidennya, gitu aja," ujar dia dalam video acara 'Sinau Bareng Cak Nun' di Masjid At-Taufiq Lenteng Agung, Jakarta Selatan yang diunggah di akun YouTube resmi DPP PDI Perjuangan, Minggu malam 10 April 2022.

Pernyataan itu disampaikan saat ceramah. Cak Nun persis berada di samping kiri dan kanan dua elite PDI Perjuangan, yakni Hasto Kristiyanto dan Puan Maharani. Kedua politikus yang mengenakan masker tampak menggerakkan badannya usai mendengar pernyataan Cak Nun.

BACA JUGA : Tak Golput, Cak Nun: Mari Jadi Orang Indonesia Saja

Budayawan asal Jombang itu lantas meneruskan ceramahnya. Ia meminta agar pernyataannya tidak menimbulkan syak wasangka. "Jangan marah ya, jangan marahm Saya tidak mengatakan (presiden) salah lho ya. Saya tidak mengatakan salah atau jelek, hanya belum tepat," ucap suami dari Novia Kolopaking tersebut.

Dalam bahasa Jawa, ia menuturkan, selain bener maka sebaiknya juga pener atau tepat dalam menjalankan kehidupan. Baik dalam hubungan antarkelopok maupun pribadi. "Nah ini (presiden) sudah bener tapi belum pener," ujar pria yang senang dipanggil Mbah Nun ini.

Menurut Cak Nun, pernyataaan itu bukanlah bentuk kritik. Namun, sebuah harapan untuk mendapatkan pemimpin yang lebih baik lagi di masa depan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara makmur dan sejahtera.

BACA JUGA : Lapas Madiun Gelar "Sinau Bareng" Cak Nun

"Aku ingin besok pagi, sebelum dan sesudah 2024, kita akan mengalami revolusi besar-besaran dari dalam diri kita. Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa, ndak. Revolusi yang akan dipimpin oleh presiden dan para sesepuh lainnya. Mereka yang akan memimpin kesadaran baru, mereka yang akan memimpin kelahiran kembali bangsa Indonesia. Dan akan terjadi siklus itu. Saya tidak meramal, tapi akan terjadi siklus itu," ujar Cak Nun.