Logo

Cabai di Ponorogo Bikin Pedas, Rp 100 Ribu per Kilo

Reporter:,Editor:

Minggu, 21 February 2021 06:40 UTC

Cabai di Ponorogo Bikin Pedas, Rp 100 Ribu per Kilo

CABAI: Suprihatin bersama cabai dagangannya di pasar relokasi pasar legi, Minggu 21 Februari 2021. Foto: Gayuh.

JATIMNET.COM, Ponorogo – Harga cabai merah atau cabai rawit di Ponorogo dalam beberapa hari terakhir tembus di angka Rp 100 ribu per kilo. Padahal awal Februari lalu harga cabai masih berkisar Rp 50 ribuan.

Salah satu pedagang di Pasar Relokasi Pasar Legi, Suprihatin mengaku, bukan hanya cabai merah saja yang mengalami kenaikan, melainkan cabai keriting yang awalnya Rp 30 ribu per kilo kini naik menjadi Rp 50 ribu per kilo.

“Yang turun hanya cabai merah besar, biasanya Rp 50 ribu, sekarang tinggal Rp 30 ribu saja per kilonya,” kata Suprihatin, Minggu 21 Februari 2021.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Naik akibat Pasokan Berkurang

Ia menerangkan jika jumlah pasokan cabai merah dari beberapa daerah seperti Mojokerto dan Blitar turun drastis akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Banyak cabai hasil panen para petani yang busuk sehingga stok berkurang drastis karena harus dibagi dengan banyak pedagang.

“Biasanya saya mendapat jatah satu kwintal, sekarang jatah satu kwintal harus dibagi kepedagang lain juga,” terang Suprihatin.

Akibat naiknya harga cabai omsetnya penjual cabai rawit juga turun drastis, jika hari biasa ia mampu menjual 50 kilogram cabai dalam sehari, sekarang dalam satu hari hanya terjual 5 kilogram cabai.

Baca Juga: Mahalnya Harga Cabai Rawit Picu Inflasi

"Bahkan banyak pembeli yang saat ini hanya beli satu ons saja, padahal biasanya rata-rata pembeli beli setengah sampai satu kilo,” ungkap Suprihatin.

Salah satu pembeli, Rina menuturkan meskipun hargai cabai naik drastis ia tetap membeli cabai, pasalnya cabai menjadi bumbu masak utama dirumahnya. Untuk mesiasatinya ia mencampur cabai untuk bumbu dengan cabai keriting atau cabai merah besar.

“Bukan hanya cabai yang naik, bawang putih dan kentang juga naik, meski tidak sebanyak cabai rawit,” pungkas Rina.