Logo

Bupati Ponorogo Gantikan Rendra Kresna Pimpin NasDem

Reporter:

Selasa, 09 October 2018 02:04 UTC

Bupati Ponorogo Gantikan Rendra Kresna Pimpin NasDem

Ketua DPW NasDem Jatim Rendra Kresna saat memberikan keterangan kepada wartawan, di sela rumah dinasnya digeledah KPK. Foto : IST

JATIMNET.COM, Surabaya – Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni membenarkan bahwa dirinya telah ditunjuk sebagai Ketua DPW NasDem Jawa Timur. Ia menggantikan posisi Rendra Kresna yang mengundurkan diri pasca rumah dinasnya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semalam.

“Semalam saya ditelepon Pak Surya Paloh diminta untuk menjadi Ketua DPW NasDem. Jadi masih sebatas lisan,” kata Ipong dikonfirmasi via ponselnya, Selasa 9 Oktober 2018.

Meski baru sebatas lisan, Ipong menyatakan akan langsung bekerja. Ia juga tidak menanti surat resmi pengangkatan dirinya sebagai Ketua DPW NasDem Jatim yang baru. Pasalnya ia menjabat sebagai Ketua Bappilu DPW NasDem Jatim. “Gak perlu nunggu surat, kerja seperti biasanya,” tuturnya.

BACA JUGA: RENDRA KRESNA MUNDUR DARI PARTAI NASDEM

Ditanya soal rencana mengumpulkan kader untuk melakukan konsolidasi, Ipong menampik. “Tapi Kami kan punya grup WA dan di sana teman-teman sudah memiliki kesadaran untuk tetap tenang dan solid,” ujarnya.

Soal perkara yang membelit Rendra Kresna, Ipong mengaku belum tahu. Tapi biasanya bila sudah digeledah, ada indikasi keterlibatan di dalam kasus korupsi tersebut. “Pasti ada indikasi kasus korupsi,” ujarnya.

Dirinya salut Rendra mau mundur dari jabatan ketua DPW NasDem meski belum ditetapkan tersangka oleh KPK.

“Sebagai sesama bupati dan kader, saya prihatin dengan beliau. Lagi-lagi terjadi di Jatim. Semoga beliau tabah dan kuat menghadapi cobaan ini,” pungkasnya.

Penggeledahan KPK dilakukan di rumah dinas, rumah pribadi serta ruang kerja Rendra Kresna di Pendapa Agung Jalan KH Agus Salim, Kota Malang, Senin 8 Oktober malam.

Disebut-sebut dokumen yang dibawa KPK itu berkaitan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) di tahun 2011 dan dirinya sempat diperiksa lembaga anti rasuah ini di tahun 2017 silam.

“Kira-kira setahun yang lalu saya diperiksa KPK, terkait dugaan yang kamu (wartawan) tanyakan, DAK tahun 2011. Saya dipanggil bersama beberapa pejabat,” kata Rendra Kresna.